kami coba konsep pengembangan kawasan Cirebon Raya, Priangan Timur dan Jabar selatan yang hari ini masih kurang begitu banyak peminatnya
Bandung (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, pihaknya menyiapkan pengemasan potensi wisata kawasan Cirebon Raya, Priangan Timur, hingga Jabar selatan.

Pengembangan tiga kawasan ini, kata Benny, sebagai usaha dalam pengembangan pariwisata Jawa Barat secara keseluruhan yang saat ini mayoritas masih ditopang kawasan Bogor Raya dan Bandung Raya.

"Geliat wisata di dua kawasan itu, luar biasa bahkan tiap 'weekend' luar biasa macetnya. Karenanya kami coba konsep pengembangan kawasan Cirebon Raya, Priangan Timur dan Jabar selatan yang hari ini masih kurang begitu banyak peminatnya, sebagai alternatif Bogor Raya dan Bandung Raya, serta pengembangan pariwisata Jabar," ucap Benny di Bandung, Jumat.

Dia mencontohkan pengemasan potensi pariwisata yang bisa dikembangkan adalah di kawasan Priangan Timur yakni di Ciamis dengan sejarah Kampung Kuta yang disebutnya memiliki keterkaitan dengan masyarakat Bali.

"Kampung Kuta ini adalah leluhurnya masyarakat Bali. Jadi raja Bali menikah dengan seorang putri dari kerajaan Galuh, dan setiap tahunnya itu mereka itu mengunjungi Kampung Kuta ini sampai bisa mencapai 200 bus untuk datang ke tanah leluhurnya, nah ini kan potensi wisata, tinggal bagaimana mengemasnya saja, promosi seperti bagaimana," ucapnya.

Pengemasan potensi wisata khususnya yang bernilai historis ini, menurut Benny, akan menarik perhatian bagi wisatawan terutama dari luar negeri.

Baca juga: Disparbud sebut pariwisata Jabar tumbuh positif selama 2023

Baca juga: Pemprov Jabar menggencarkan promosi wisata dukung beroperasinya BIJB


"Untuk wisatawan mancanegara itu yang namanya 'history' ini kan sangat dicari, ketika bagaimana kita membuat kemasan dari 'story telling'-nya itu kita promosikan dan mereka hadir untuk menyaksikan secara visual, secara riil di lapangan. Termasuk juga Karang Kamulyan yang memiliki nilai sejarah yang luar biasa, Kerajaan Pajajaran itu kan berangkat nya dari sana, jadi ini menarik sekali untuk Ciamis ini," tuturnya.

Sementara untuk wilayah Cirebon Raya, kata Benny, dengan hadirnya BIJB Kertajati, kabupaten dan kota di wilayah tersebut kebanyakan telah mempersiapkan destinasi wisatanya mengingat Pemprov Jabar juga gencar mengkampanyekan bahwa Kertajati merupakan pintu gerbang yang akan membawa kemajuan bagi kawasan, tinggal pengemasannya yang harus dikuatkan.

"Di kawasan tersebut, seperti daerah Majalengka, Kuningan itu sudah baik sekali, tempat wisatanya murah dan memberikan atmosfer tersendiri, tidak kalah dengan Bandung Selatan dengan kawasan Bogor," tuturnya.

Disparbud Jabar mencatat kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang Januari-September 2023 sebanyak 388.147 orang yang terdiri atas 241.814 orang ke akomodasi dan 146.333 orang ke objek wisata, dengan yang terbanyak adalah di Kabupaten Bogor (106.426 orang) dan terendah di Kabupaten Majalengka (0 orang).

Sementara, kunjungan wisatawan Nusantara sepanjang Januari-September 2023 adalah sebanyak 52.672.603 orang yang terdiri atas 19.873.342 orang ke akomodasi dan 32.799.261 orang ke objek wisata, dengan yang terbanyak kunjungan ke Kota Bandung sebanyak 10.632.983 orang dan terendah di Kota Banjar sebanyak 72.139 orang.

Terkait dengan capaian kunjungan wisatawan di Jawa Barat pada sepanjang 2023 ini, disebutkan oleh Benny, mengalami peningkatan dan bisa melebihi capaian tahun 2022 yang dari Januari sampai Desember tercatat wisatawan nusantara sebanyak 73.013.573 orang, dan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 537.443 orang.

"Jadi bisa dibilang ada peningkatan dari tahun lalu. Mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa mencapai target dari Kementerian Pariwisata sebanyak 218 juta orang," ucapnya.

Baca juga: Festival Layangan Internasional angkat wisata pesisir Cirebon

Baca juga: Alun-alun Ciranjang menjadi objek wisata baru di wilayah timur Cianjur

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023