Jakarta (ANTARA) - Kulit di sekitar area genital atau kemaluan sangat sensitif dan halus, mencabut rambut yang tumbuh semisal dengan menjalani waxing di sana dianggap aman asalkan dilakukan oleh penyedia terpercaya, menurut pakar dermatologi di Weill Cornell Medicine New York City Marisa Garshick, MD.

Namun, ada beberapa kemungkinan efek samping meliputi salah satunya bisa menyakitkan. Garshick seperti disiarkan Livestrong (5/11)  mengatakan prosedur menggunakan cairan khusus untuk menghilangkan semua rambut di sekitar area kemaluan itu alias waxing bisa terasa sakit, terutama jika seseorang baru pertama kali melakukannya.

Risiko lainnya, kulit mungkin mengalami iritasi. Kombinasi wax (lilin) panas dan penghilangan rambut dapat membuat kulit menjadi merah dan teriritasi. Menurut Garshick, bukan hal yang aneh jika seseorang merasakan benjolan merah, rambut kemaluan tumbuh ke dalam, atau rasa sensitif setelah waxing di organ intimnya.

Baca juga: Enam sebab kulit di rambut kemaluan gatal, akibat bercukur hingga kutu

Jika kulit rentan terhadap iritasi, seseorang mungkin juga mengalami ruam ringan, pengelupasan, atau merasa gatal saat rambut kemaluan tumbuh kembali. Bagi sebagian besar orang, iritasi akibat waxing akan mereda dalam satu atau dua hari.

Risiko lainnya dari waxing di sekitar kemaluan yakni sensasi seperti terbakar. Lilin yang terlalu panas dapat dengan mudah membakar kulit, kata Garshick.

Sebagian besar luka bakar akibat waxing bersifat dangkal, artinya luka bakar tersebut merusak lapisan atas kulit dan menyebabkan nyeri ringan, kemerahan, dan iritasi, dan bahkan dapat menyebabkan jaringan parut pada beberapa kasus. Selain itu, waxing juga bisa berisiko menyebabkan infeksi jika tidak dilakukan dengan benar, dan alat yang digunakan tidak higienis, menurut Cleveland Clinic.

Meskipun hal ini tidak berarti setiap waxing akan menyebabkan infeksi, jika seseorang memiliki luka kecil atau luka di area tersebut, ada kemungkinan mikroba penyebab infeksi dapat masuk melalui kulit dan menimbulkan rasa sakit.

Agar waxing yang lebih aman, pastikan dokter spesialis yang didatangi mengenakan sarung tangan dan menggunakan stik baru setiap kali mereka mengambil lilin dari wadah.

Lalu, lebih baik waxing di salon atau di rumah? Tidak ada yang lebih baik karena keduanya memiliki jumlah risiko yang sama.

“Baik melakukan waxing sendiri di rumah atau di salon, selalu ada risiko luka bakar, jaringan parut, atau infeksi,” kata Garshick.

Risiko seseorang bahkan lebih tinggi jika dia atau spesialis waxing tidak berpengalaman dan salon tidak melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

Baca juga: Dokter sarankan rambut kemaluan tak dicukur habis

Baca juga: Tips cegah rambut tumbuh ke dalam

Baca juga: Alasan jangan "waxing" rambut hidung

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023