Sebanyak 100 orang sasaran pelatihan kerja tahun ini, terbagi menjadi tiga jenis kegiatan pelatihan
Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat telah mengalokasikan anggaran Rp300 juta untuk kegiatan program pelatihan kerja bagi 100 orang sebagai salah satu upaya mengurangi angka pengangguran di kota ini yang saat ini tercacat sebanyak 4,78 persen atau 10.550 orang..

"Sebanyak 100 orang sasaran pelatihan kerja tahun ini, terbagi menjadi tiga jenis kegiatan pelatihan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Rabu.

Menurutnya, tiga jenis pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kecakapan dan kemampuan kerja secara mandiri itu terdiri atas pelatihan menjahit dan pelatihan pangkas rambut (baber shop), dengan kuota peserta masing-masing sebanyak 40 orang.

"Kemudian kuota peserta 20 orang, khusus kami berikan bagi penyandang disabilitas bekerja sama dengan Dinas Sosial dengan jenis pelatihan tata rias," katanya.

Pelaksanaannya saat ini sedang dipersiapkan termasuk pembelian peralatan masing-masing jenis pelatihan yang nantinya akan diberikan kepada setiap peserta sesuai dengan jenis pelatihan yang diikuti.

Apabila berbagai bantuan peralatan sudah siap, maka pelatihan bisa dilaksanakan, sebab untuk pelatihan masing-masing dilaksanakan selama 5-10 hari.

"Insya Allah, jika barang-barang untuk pelatihan siap dalam minggu depan, maka pelatihan kita laksanakan akhir bulan ini (November) 2023," katanya.

Sementara untuk para calon peserta sudah dilakukan perekrutan melalui pengumuman terbuka, sehingga bagi warga Kota Mataram dan animo masyarakat yang mendaftar luar biasa.

Adapun syarat calon peserta merupakan warga Kota Mataram, berusia 18-35 tahun, dan tidak sedang bekerja atau mengikuti pendidikan.

Khusus untuk pelatihan menjahit dengan target kuota peserta pelatihan sebanyak 40 orang yang mendaftar 126 orang, sedangkan pendaftar pelatihan pangkas rambut sebanyak 84 orang dari kuota 40 orang peserta.

"Jadi ternyata yang minat pelatihan menjahit dan pangkas rambut sangat tinggi, sehingga kami harus melakukan seleksi lagi terhadap pendaftar," katanya.

Sedangkan 20 kuota peserta pelatihan tata rias bagi penyandang disabilitas, kata Rudi, tidak ada syarat sebab sasaran sudah ada dari Dinas Sosial.

Pewarta: Nirkomala
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023