Depok (ANTARA) - Festival Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Indonesia (UI) yang digelar 6-10 November 2023, melambangkan kekayaan budaya Indonesia.

Desain Panggung Budaya Festival PPM UI 2023 dikreasikan oleh Tim Pengabdi Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI, yaitu Dwi Kristianto M Kesos, dan A. Donny Kurniawan.

“Panggung Festival PPM UI melambangkan kekayaan Indonesia yang tidak hanya terletak pada alam, melainkan juga pada manusia dan budaya yang menyertainya," ujar Tim Pengabdi Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI Dwi Kristianto di Kampus UI Depok, Kamis.

Nuansa budaya terlihat dari mulai panggung utama, booth (stan) pameran, Kirab Budaya yang akan dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa UI, hingga pertunjukan seni dan budaya Nusantara, seperti Jathilan, Jlantur, Topeng Ireng, dan Gong Si Bolong.

Ditambah, panggung menghadap ke sisi danau sehingga para pengunjung festival dapat merasakan keasrian dan hijaunya kampus UI Depok. Panggung Festival PPM UI memiliki lebar sepanjang 8 meter dan tingginya mencapai 7 meter.

Interaksi antarketiganya menciptakan kehidupan yang dinamis dan beraneka, yang saling berkelindan membentuk notasi makna. Interaksi yang muncul tidak hanya berupa harmonisasi tetapi juga tantangan bagaimana mengelola alam, manusia, dan lingkungan.

Dwi Kriasianto berharap, panggung festival kali ini mampu menerjemahkan tema kegiatan Festival PPM UI 2023: Meraki Bentala—Bakti UI untuk Indonesia.

Lebih lanjut dia mengatakan, kata Meraki dan Bentala mungkin masih asing di telinga masyarakat. Namun, kedua kata tersebut merupakan Bahasa Indonesia. Meraki bermakna melakukan sesuatu dengan cinta, kreativitas, dan sepenuh jiwa. Sedangkan, Bentala memiliki arti bumi, tanah.

“Maka jika ditarik makna secara keseluruhan, Meraki Bentala adalah peran dan kontribusi sivitas akademika UI yang diterjemahkan dalam program pengabdian masyarakat sebagai bentuk bakti terhadap bumi pertiwi. Kami selaku sivitas akademika UI ingin berkarya sepenuh jiwa melalui pengetahuan dan inovasi untuk kebermanfaatan masyarakat di Tanah Air Indonesia,” kata Dwi Kristianto.

Backdrop (latar belakang) panggung berbentuk padi didominasi warna emas yang melambangkan Indonesia Emas 2045.

Di tengahnya pun terdapat logo Makara UI. Pembuatan panggung festival memakan waktu lebih kurang satu bulan, dengan memberdayakan perajin setempat di Kota Boyolali dan dibawa langsung ke kampus UI Depok melalui jalur darat.

Seluruh material dekorasi yang digunakan mengambil dari bahan alam berupa bambu, ranting-ranting, dan kertas yang ketiganya menjadi simbol semangat dari kegiatan ini.

Festival PPM UI 2023 memiliki sejumlah rangkaian acara berupa pameran 34 produk inovasi sosial; Simposium Internasional dan Talk Show; Kirab Budaya Nusantara; serta Pertunjukan Seni dan Budaya dengan mendatangkan langsung para pegiat seni dari asal daerahnya masing-masing, maupun penampilan dari siswa-siswi sekolah di Depok, serta para mahasiswa UI.

Pada kesempatan tersebut, UI juga menghadirkan pertunjukan seni budaya yang terancam punah, yaitu Gong Si Bolong.

Baca juga: Festival PPM UI 2023 pamerkan 34 produk inovasi sosial

Baca juga: UI kenalkan makanan sehat atasi gizi buruk masyarakat Badui

Baca juga: Mensos Risma apresiasi PPM UI respon permasalahan masyarakat





Pewarta: Feru Lantara
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023