Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan bahwa dirinya tetap bisa melakukan pemantauan terkait kasus perundungan yang beredar di internet meskipun hingga saat ini dirinya tak memiliki media sosial.

“Kemarin ada anak yatim yang dipukuli sama temannya sampai hidungnya patah, saya tahu dari media sosial dan langsung datang ke Lampung,” katanya di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, informasi yang beredar di media sosial mengenai kasus perundungan dan peristiwa yang berkaitan dengan perlindungan sosial lainnya bisa diketahui melalui asisten yang memang bertugas membantu tugasnya untuk menangani hal-hal tersebut.

“Saya dikasih tahu, ada yang mencarikan, oh, ini ada hubungannya, jadi saya ketemu,” ucapnya.

Baca juga: Hari Pahlawan, Mensos tegaskan perangi kemiskinan dan kebodohan

Baca juga: Mensos: Bansos PKH sukses tersalur 98,20 persen hingga November


Berkaitan dengan akun yang mengatasnamakan dirinya di media sosial, Ia menegaskan bahwa itu bukanlah akun resmi miliknya, melainkan dibuat orang lain demi mendapatkan keuntungan dari iklan.

Ia mengatakan bahwa alasan untuk tidak memiliki akun media sosial hingga saat ini karena ingin fokus dan tidak mau terganggu konsentrasinya dalam menjalankan tugas-tugas negara sebagai menteri sosial.

“Coba bayangkan masuk aja lima ribu komentar atau pesan setiap pagi lewat medsos, pusing kepala saya, dan bisa gak mikir jadi menteri sosial,” ujarnya.

Hal itu, kata dia, belajar dari pengalaman sejak menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, di mana saat awal dilantik dirinya harus berhadapan dengan banyaknya pesan yang masuk melalui akun sosmed sehingga mengganggu konsentrasinya.

“Saya mohon maaf, saya memang kalau lagi selesaikan masalah saya gak bisa diganggu karena apapun butuh fokus untuk penyelesaian masalah, kalau saya tidak fokus gak terkejar waktunya,” kata Risma.

Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Kamis (9/11), telah memberikan bantuan kepada anak yatim piatu yang menjadi korban perundungan di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

Kunjungan tersebut, dilakukan Risma usai mendapatkan informasi mengenai kasus perundungan kepada anak yatim piatu di Kabupaten Pesawaran di media.

Ia mengatakan dengan adanya informasi tersebut maka pihaknya segera mengunjungi anak korban untuk memberikan bantuan secara langsung serta melihat kondisi anak tersebut.

Diketahui tiga bulan lalu Arif (14) anak yatim piatu yang kehidupannya bersama kedua kakaknya ditopang oleh tetangga terdekat di Desa Sukaraja Kabupaten Pesawaran, mengalami perundungan oleh teman sebaya di jam sekolah sehingga mengakibatkan beberapa cedera di hidung serta kepala.*

Baca juga: Mensos Risma ajak mahasiswa berperan aktif bangun daerah

Baca juga: Mensos semangati anak pekerja migran juga berhak sukses


Pewarta: Cahya Sari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023