APBN Perubahan mestinya baru dibahas jika terjadi goncangan ekonomi secara nasional. Pada 2013, ekonomi Indonesia stabil sehingga mestinya tidak perlu ada APBN Perubahan,"
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menyampaikan usulan kepada Ketua DPR Marzuki Alie perihal penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara yang lebih baik, sehingga tidak perlu membahas APBN Perubahan jika tidak mendesak.

"APBN Perubahan mestinya baru dibahas jika terjadi goncangan ekonomi secara nasional. Pada 2013, ekonomi Indonesia stabil sehingga mestinya tidak perlu ada APBN Perubahan," kata Rizal, usai bertemu dengan Marzuki Alie di gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, masih ada sumber pemasukan negara dari sektor lain yang bisa diserap, sehingga tidak perlu mengurangi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Pemasukan dari sumber lain tersebut, kata dia, adalah dari subsidi obligasi sebesar Rp60 triliun per tahun kepada perbankan yang perlu dihentikan.

"Jumlah subsidi obligasi tersebut lebih besar daripada mengurangi subsidi BBM," katanya.

Pada kesempatan tersebut Rizal Ramli juga mengusulkan agar pemerintah melalui Menteri Keuangan membuat prediksi asumsi-asumsi makro untuk tahun anggaran berikutnya sehingga jangan sampai ada APBN Perubahan.

Ia menilai, APBN Perubahan selama ini sering menjadi pintu masuk muncul kasus korupsi.

"Dengan adanya prediksi asumsi makro dari Menteri Keuangan sehingga tidak perlu ada APBN Perubahan, kecuali terjadi goncangan ekonomi nasional," katanya pula.

Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, masukan yang disampaikan oleh Rizal Ramli cukup baik dan akan diteruskan kepada Badan Anggaran DPR yang membahas RUU APBN dan RUU APBN Perubahan.

Menurut dia, pembicaraan dengan Rizal Ramli ini hanya dalam tataran global, sedangkan pembicaraan hingga ke tataran teknis agar disampaikan langsung kepada Badan Anggaran DPR.

"Saya akan membantu memfasilitasi," katanya.
(R024/B014)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013