Padang (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono menyarankan perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) untuk mencontoh tata cara pemilihan rektor di Universitas Andalas (Unand).

"Menurut saya, model pemilihan rektor Unand adalah pembelajaran penting untuk demokrasi dan bisa ditularkan ke seluruh PTNBH di Tanah Air," kata Sakti Wahyu Trenggono di Padang, Senin.

Menurut Sakti Wahyu Trenggono, sejak awal dinamika dan intrik proses pemilihan rektor Unand cukup besar. Namun, hal itu merupakan bentuk atau bagian dari demokrasi.

Baca juga: MWA lantik eks konsultan Bank Dunia sebagai Rektor Unand 2023-2028

"Namun itulah demokrasi. Hampir sama dengan Pilpres mini," kata Sakti Trenggono yang juga Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unad tersebut.

Dari proses demokrasi pemilihan rektor yang dilakukan, ia berharap model tersebut dapat menunjang terwujudnya cita-cita menjadikan perguruan tinggi sebagai kampus kelas dunia (world class university).

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Wali Amanat Unand, Prof Werry Darta Taifur mengatakan terdapat perbedaan tata cara pemilihan rektor yang baru dengan periode sebelumnya. Perubahan mekanisme itu menyesuaikan perubahan status Unand dari Badan Layanan Umum (BLU) menjadi PTNBH.

"Pemilihan rektor baru dilakukan MWA dan hasilnya final, karena yang menjadi anggota MWA, termasuk Mendikbudristek, Nadiem Makarim," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unand masa bakti 2023-2028, Efa Yonnedi dalam sambutannya mengatakan perguruan tinggi tidak hanya berbicara pemeringkatan dan gelar, namun lebih dari itu kampus dituntut terus berinovasi dan beradaptasi terkait perubahan yang terjadi.

Baca juga: Unand bangun laboratorium sentral senilai Rp209 miliar perkuat riset

Baca juga: Akademisi Unand edukasi kaum perempuan terkait politik dan kepemiluan


Salah satu bukti kontribusi besar Unand terhadap Indonesia adalah hasil riset dan pengolahan gambir menjadi tinta yang akan digunakan pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. "Tinta Pemilu 2024 adalah produk Unand," ujarnya. Tidak hanya itu, saat ini terdapat sembilan produk kesehatan yang masuk ke e-katalog nasional. Harapannya, aneka produk tersebut dapat disinergikan dengan rumah sakit di Tanah Air.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023