Seniman audio asal Brazil Marcelo Armani menciptakan "Chengdu Sound Map" dengan suara panda dan kedai teh, Gunung Qingcheng, serta Pasar Malam Fuqin yang dikunjungi banyak orang.
Chengdu, salah satu kota ternama di Tiongkok yang dikenal akan sejarah dan budayanya, semakin menjelma kota kultural yang ternama di dunia. Kota ini, juga dikenal akan kuliner dan panda, kerap menarik minat bakat desain kreatif dari seluruh dunia. Pada 2023, 167 seniman internasional dari 37 negara, termasuk Brazil, Jerman, Polandia, Jepang, Perancis, Kanada, Latvia, dan Georgia, mengikuti ajang Chengdu Creativity & Design Week. Para seniman pun bermalam di Chengdu, mengambil inspirasi dari kota ini, dan menciptakan karya-karya menarik.
Di sisi lain, berbagai lembaga dan merek desain kreatif di Chengdu kini menjangkau platform yang lebih luas. Mintown Studio Community, "memakai industri kebudayaan dan kreatif guna mendorong revitalisasi kota", memperluas jangkauannya dari Chengdu hingga Xi'an, serta tengah bernegosiasi untuk merambah Shanghai, Guangzhou, Hangzhou, dan Dalian. Berawal dari Chengdu, merek mode 24ans kini membuka berbagai gerai di Inggris, Perancis, Jepang, serta sejumlah kota di Tiongkok, termasuk Shanghai, Guangzhou, Changsha, dan Qingdao.
Menurut Zora Gerault, Juri Golden Panda Tianfu Creative Design Award 2023, dan Dekan ESMOD Guangzhou, dirinya menyaksikan banyak karya luar biasa dari desainer muda asal Chengdu di acara tersebut, serta mengeksplorasi kreativitas kota ini.
"Kemajemukan menjadi unsur penting dalam kreativitas. Kemajemukan Chengdu berasal dari sejarah panjang dan modernitas, serta kemajuan teknologi dan kreativitasnya," jelas Imamura Yusaku, Vice President, Tokyo University of the Arts dan Salah Satu Pendiri World Design Weeks (WDW) setelah berpartisipasi dalam Chengdu Creativity & Design Week. Berkat kemajemukan ini, Chengdu dapat menarik minat bakat desain kreatif global dengan sikap yang lebih terbuka.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023
