akar masalahnya ada dari mereka yang lulusan SMP dan SMA
Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyiapkan pelatihan kerja kepada 58 pemuda yang menjadi pelaku tawuran di Manggarai agar mereka mendapatkan keterampilan teknis, serta tidak mengulangi tawuran dan tindakan kriminal lainnya.

Wali Kota Jaksel Munjirin pada Kamis mengatakan bahwa salah satu penyebab pemuda itu tawuran adalah karena tidak memiliki pekerjaan dan belum dibekali keahlian.  Dengan demikian, Pemkot Jaksel akan menyiapkan pelatihan keahlian yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan terakhir mereka, antara lain petugas keamanan, juru parkir atau pekerja proyek.

"Jadi akar masalahnya ada dari mereka yang lulusan SMP dan SMA. Rata-rata mereka belum bekerja. Ini menjadi salah satu penyebab utama,” ungkap Munjirin.

Munjirin menjelaskan, ide pelatihan itu muncul setelah pemerintah berdiskusi dengan para tokoh masyarakat setempat, dan ditemukan bahwa para pelaku tawuran umumnya adalah para pemuda yang tidak memiliki pekerjaan.

"Setelah berunding dengan tokoh masyarakat dan sebagainya, akhirnya kami memutuskan mengajak anak muda itu (pelaku) gathering ke luar kota untuk mencari tahu akar masalahnya," kata Munjirin.

Harapannya para pelaku tidak mengulangi kebiasaan tawuran setelah mendapatkan pekerjaan, kata Munjirin.

Pada bulan lalu, terjadi tawuran yang melibatkan empat kelompok pemuda di Jalan Sultan Agung menuju Jalan Dr Saharjo, di dekat Terminal Manggarai, Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (19/10). Puluhan pemuda terlibat tawuran karena permasalahan salah paham saat ada kegiatan bazar di daerah tersebut.

Baca juga: Polisi minta warga Manggarai tak terprovokasi ajakan tawuran

Baca juga: Polisi pasang CCTV untuk identifikasi pelaku tawuran di Manggarai

Baca juga: Heru: Lurah hingga wali kota perlu komunikasi ke warga cegah tawuran

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023