Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan periode 2004-2009 Siti Fadilah Supari meminta pemerintah menyusun program berskala nasional untuk mencegah kasus diabetes di kalangan masyarakat semakin meningkat.

“Pemerintah akan spend money lebih banyak jika penderita diabetes di Indonesia terus meningkat,” kata Siti saat menghadiri acara bakti sosial di Jakarta, Jumat.

Siti mengatakan tren peningkatan angka diabetes di Indonesia sangat cepat. Sehingga jika tidak diantisipasi, maka pengeluaran pemerintah untuk menangani penyakit tersebut akan semakin membengkak.

Menurutnya, fenomena angka diabetes di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan dalam kurun waktu yang relatif singkat. Hal itu menunjukkan kekhawatiran yang besar terhadap kesehatan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Hal yang perlu diperhatikan pasien diabetes sebelum latihan fisik

Baca juga: Pasien diabetes masih boleh konsumsi gula pasir, benarkah?


Data dari International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa jumlah penderita diabetes 2021 di Indonesia meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir. Jumlah tersebut diperkirakan akan mencapai 28,57 juta orang pada 2045 atau lebih besar 47 persen dibandingkan dengan jumlah 19,47 juta orang pada 2021.

Siti mengatakan bahwa peningkatan tersebut tidak hanya mencakup segmen usia tertentu, melainkan juga menjangkau berbagai kelompok usia dari anak-anak hingga dewasa.

Pada golongan anak-anak, kata dia, kebanyakan kasus diabetes yang terjadi termasuk dalam kategori diabetes tipe satu. Hal ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan terkait masalah kesehatan anak-anak yang semakin meningkat di Indonesia.

“Untuk diabetes tipe satu biasanya terjadi pada anak-anak sampai usia remaja,” ungkapnya.

Siti melanjutkan diabetes tipe satu pada anak-anak memerlukan perhatian serius karena pengelolaan dan perawatan yang harus dilakukan jauh lebih intensif dan berkelanjutan.

Sementara itu, untuk diabetes tipe dua cenderung muncul pada orang yang berusia 30 tahun ke atas.

Oleh karena itu, kata Siti, penting untuk menerapkan pola hidup sehat termasuk menjaga pola makan untuk orang dewasa dan juga anak-anak guna mencegah risiko terkena diabetes tipe dua pada usia 30 tahun ke atas.

“Jangan makan nasi terlalu banyak, kalau lauknya banyak tidak apa-apa, kurangi minuman manis,” kata Siti.

Siti menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit diabetes. Hal itu tidak hanya memungkinkan identifikasi sejak dini terhadap gejala atau tanda-tanda awal penyakit tersebut, tetapi juga membantu dalam mengurangi risiko komplikasi yang mungkin akibat penyakit diabetes.

“Segera lakukan pemeriksaan HbA1c apakah hasilnya nanti pre-diabetes atau sudah memasuki diabetes sehingga bisa langsung mencegah diabetes agar tidak menjadi penyakit dengan komplikasi,” ungkapnya.*

Baca juga: Dokter beri saran latihan fisik bagi pasien diabetes dengan obesitas

Baca juga: Dokter: Jangan takut periksa diabetes untuk penanganan optimal


Pewarta: Rivan Awal Lingga
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023