Lebih diunggulkan

Dari banyak parameter, Prancis lebih diunggulkan ketimbang Uzbekistan. Namun, cara Uzbekistan mengimbangi Spanyol dan menyingkirkan Inggris dari turnamen ini, membuat Prancis tak bisa mengecilkan Uzbekistan.

Meskipun demikian, Jean-Luc Vannuchi mungkin tak akan tergoda memasang pola lebih ofensif seperti ketika Inggris memasang formasi 4-3-3 yang ternyata diredam dengan baik oleh Uzbekistan.

Vannuchi mungkin akan memasang 4-2-3-1 seperti sering dia gunakan selama turnamen ini. Kalaupun ada pilihan lain, dia akan lebih cenderung memasang 4-1-4-1 seperti saat menghadapi Senegal dalam babak 16 besar.

Jika dia memilih formasi seperti saat melawan Senegal, maka gelandang Mathis Amougou bakal menjadi poros tunggal di jantung permainan Prancis.

Masalahnya, Uzbekistan bukan Senegal yang eksplosif. Prancis lebih membutuhkan formasi yang menyerang tapi juga menunjang pertahanan solid mereka.

Maka memasang kembali lima gelandang dalam dua lapis yang terdiri dari dua gelandang bertahan dan tiga gelandang serang, adalah pilihan lebih masuk akal bagi Vannuchi.

Lagi pula formasi ini efektif saat menaklukkan Amerika Serikat 3-0 dalam laga terakhir fase grup yang dijalani Prancis.

Di sini, Nolan Ferro dan Fode Sylla atau Saimon Bouabre, akan menjadi poros kembar yang memberikan perlindungan bagi tim pertahanan dan sekaligus mendukung kuartet serang dalam mengacak-acak pertahanan Uzbek.

Duet bek tengah Bastien Meuppyou dan Joachim Kayi Sanda pun bukan hanya bisa lebih efektif lagi menjaga kiper Paul Argney dalam menghalau serangan Uzbek, tapi juga membuat bek sayap Aymen Sadi dan Yvann Titi leluasa bermanuver membantu serangan dari sayap.

Formasi itu juga membuat Tidiam Gomis dan Yanis Issoufou yang kemungkinan besar kembali menjadi starter di kedua sayap serangan Prancis, leluasa menciptakan peluang.

Akan halnya playmaker Ismael Bouneb bisa membebaskan ujung tombak Mathis Labourde atau Joan Tincres untuk mencari posisi yang membuat mereka menjebol gawang Uzbek.

Baca juga: Prancis segel babak delapan besar usai menang adu penalti atas Senegal
Baca juga: Pelatih Senegal U-17 ungkap tak ada tekanan meski Prancis nirbobol



Halaman berikut: Bagaimana Uzbekistan bisa bongkar pertahanan solid Prancis?

Copyright © ANTARA 2023