"Musim panas tahun ini ULM menerima 16 mahasiswa Newcastle University untuk belajar banyak hal di Kalimantan Selatan," kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat ULM Yusuf Azis di Banjarmasin, Minggu.
Baca juga: ULM dan UPSI perkuat kerja sama pendidikan Indonesia-Malaysia
Menurut Yusuf, summer course merupakan program pendidikan yang diselenggarakan pada akhir tahun ajaran, di mana mahasiswa memakai waktu liburnya untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan di bidang-bidang tertentu, serta untuk mempersiapkan diri masuk ke level pendidikan yang lebih tinggi.
Selain memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, summer course juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan sosial, seperti kepemimpinan, presentasi, kerja sama tim, komunikasi, dan lain sebagainya.
Baca juga: ULM dan SLU laksanakan Program SEA Teacher perkuat kerja sama ASEAN
Yusuf berharap summer course tidak hanya sebagai wujud implementasi kerja sama antarkedua universitas saja, namun juga menjadi media dan bekal bagi mahasiswa Newcastle University atau sebaliknya untuk bisa menggali ilmu pengetahuan dalam membuka pintu gerbang pertumbuhan dan pemahaman bersama di dunia pendidikan.
"Hal semacam ini merupakan sebuah aspek penting untuk akreditasi dalam pendidikan global pada era saat ini," katanya.
Sementara itu, Ketua Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Amalia Rezeki mengatakan siap memberikan pengalaman berbeda bagi 16 mahasiswa Newcastle University ketika diajak mengunjungi Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala.
Baca juga: ULM gandeng Universitas Cambridge jajaki kelas internasional
"Pengembangan Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak tidak terlepas dari jasa besar Prof Robert Timothy dari Newcastle University. Jadi, kami sangat apresiasi ketika menyambut mahasiswa program summer course yang datang," katanya.
Pewarta: Firman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
