Ramadi, Irak (ANTARA News/Reuters) - Dua serangan bom bunuh diri pada pos polisi di Irak barat pada Kamis telah menyebabkan sedikitnya lima polisi meninggal dunia, sumber di kepolisian mengatakan.

Pelaku pertama menghampiri pos pemeriksaan, menembak mati dua polisi sebelum memasuki bangunan dan meledakkan diri sendiri serta menyebabkan tiga orang polisi lain ikut meninggal.

Pelaku kedua mengendarai mobil yang mengangkut banyak bahan peledak memasuki pos polisi yang sama di kota Ramadi, sekitar 100 kilometer arah barat dari Ibu kota di jantung Sunni Irak.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan Kamis itu, tetapi bom bunuh diri sudah menjadi ciri kelompok al Qaida Irak yang menurut para ahli semakin menguat serta memiliki pengikut baru.

Serangan militan telah meningkat sejak awal tahun, menandakan situasi yang memanas antara kelompok minoritas Sunni dan pemerintah, yang mengembalikan dominasi kaum Syiah sejak invansi dipimpin AS menggulingkan Saddam Hussein pada 2003.

Pasukan keamanan dan keluarga mereka merupakan sasaran utama kelompok Suni termasuk kelompok Islam pemerintah yang mencoba membuat kekacauan dan mengarahkan perlawanan.

Sebelumnya pada Kamis pagi, sekurang-kurangnya satu korban jiwa dan 28 orang mengalami luka-luka ketika sebuah mobil yang diparkir meledak di dekat gedung pengadilan di pusat, Tuz Khurmato sekitar 170 km utara Bagdan, kata polisi dan petugas kesehatan.

Jumlah orang yang terbunuh oleh serangan milisi di seluruh Irak pada Juni diperkirakan lebih dari seribu korban, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Penerjemah: Maria D Andriana

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013