Brussel (ANTARA) - Tingkat inflasi tahunan di zona euro terus menurun menjadi 2,4 persen pada November 2023 dari 2,9 persen pada Oktober, menurut estimasi awal yang diterbitkan oleh kantor statistik Uni Eropa (UE) Eurostat pada Kamis (30/11).

Makanan, alkohol, dan tembakau masih menjadi pendorong utama inflasi, dengan tingkat tahunan 6,9 persen pada November, dibandingkan dengan 7,4 persen pada Oktober.

Negara-negara UE dengan tingkat inflasi tahunan terendah pada November meliputi Belgia (minus 0,7 persen), Italia (0,7 persen) dan Finlandia (0,8 persen).

"Kami selalu memperkirakan inflasi akan turun secara signifikan pada bulan-bulan terakhir tahun ini. Namun, proses disinflasi terjadi lebih cepat daripada yang kami perkirakan, terutama untuk inflasi inti, di mana ekspektasi kami adalah bahwa tekanan harga akan tetap tinggi," ujar Bert Colijn, ekonom senior untuk zona euro di ING.
 
   Colijn mengutip permintaan yang lemah dan masalah sisi penawaran yang cepat memudar sebagai alasan mengapa inflasi inti turun dengan cepat. Dia memperkirakan inflasi inti akan turun di bawah 2 persen sebelum akhir 2024.   Perihal kebijakan moneter, Lagarde menegaskan bahwa suku bunga kebijakan ECB di masa depan akan ditetapkan pada "tingkat yang cukup ketat selama diperlukan" guna memenuhi targetnya menurunkan inflasi ke angka 2 persen.


Colijn mengutip permintaan yang lemah dan masalah sisi penawaran yang cepat memudar sebagai alasan mengapa inflasi inti turun dengan cepat. Dia memperkirakan inflasi inti akan turun di bawah 2 persen sebelum akhir 2024. 

"Oleh karena itu, kebijakan moneter ketat Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dapat dilonggarkan, dengan kemungkinan penurunan suku bunga yang akan diumumkan sebelum musim panas 2024," kata Colijn.

Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan kepada Parlemen Eropa pada Senin (27/11) bahwa meskipun dia memperkirakan tekanan inflasi yang melemah akan terus berlanjut, "prospek jangka menengah untuk inflasi masih diliputi oleh ketidakpastian yang cukup besar."

Lagarde mengakui bahwa upah akan terus memainkan peran penting dalam mendorong inflasi domestik.

Perihal kebijakan moneter, Lagarde menegaskan bahwa suku bunga kebijakan ECB di masa depan akan ditetapkan pada "tingkat yang cukup ketat selama diperlukan" guna memenuhi targetnya menurunkan inflasi ke angka 2 persen.
 
   Perihal kebijakan moneter, Lagarde menegaskan bahwa suku bunga kebijakan ECB di masa depan akan ditetapkan pada "tingkat yang cukup ketat selama diperlukan" guna memenuhi targetnya menurunkan inflasi ke angka 2 persen


ECB mempertahankan suku bunganya tidak berubah setelah sepuluh kali kenaikan berturut-turut sejak Juli tahun lalu.



 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023