Operasi peluasan area pencarian tersebut sebagai upaya untuk menemukan para korban yang saat ini masih dinyatakan hilang
Medan (ANTARA) - Kepala Basarnas Kota Medan Budiono mengatakan Tim SAR gabungan memperluas operasi area pencarian di perairan Danau Toba untuk mencari 10 orang korban yang dinyatakan hilang pascabanjir bandang dan longsor di Kabupaten Humbang Husundutan, Sumatera Utara.

"Hari kelima pascabanjir bandang dan longsor menerjang kawasan pemukiman penduduk di Desa Simangulampe Kecamatan Bakti Raja di Humbahas sejak Jumat (5/12), tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian dengan memperluas jangkauan penyisiran di perairan Danau Toba," ujar Budiono saat dihubungi, di Medan, Rabu.

Budiono menjelaskan operasi peluasan area pencarian tersebut sebagai upaya untuk menemukan para korban yang saat ini masih dinyatakan hilang.

"Kami juga melakukan perluasan di sektor darat dengan mengerahkan 14 alat berat dalam pencarian 10 korban yang masih dinyatakan hilang tersebut," kata.

Ia menjelaskan operasi pencarian pada hari kelima melibatkan sebanyak 538 orang dari berbagai instansi dan organisasi yang terlibat. Tim ini nantinya akan dibagi menjadi tiga sektor yang difokuskan menjadi enam titik lokasi pencarian.

Baca juga: BNPB kerahkan tim evakuasi hingga relokasi warga Humbang Hasundutan

Baca juga: Bupati: 14 rumah rusak akibat banjir bandang di Humbang Hasundutan


"Sektor I melakukan pencarian di permukaan air menggunakan dua unit RIB dari Basarnas dan Polairud, serta perahu LCR tiga unit. Kemudian menggunakan aqua eye untuk mendeteksi keberadaan korban di dalam air. Jika memang cuaca dan kondisi di lapangan mendukung, siang ini direncanakan akan dilakukan penyelaman oleh tim Basarnas Spesial Group (BSG) dan personel dari Polairud," sebutnya.

Ia melanjutkan tim SRU II dibagi menjadi tiga titik yang akan melakukan pencarian menggunakan alat berat excavator dan didampingi tim darat di area batas jalan menuju tepi danau.

"Lalu, SRU III juga menjadi tiga titik melakukan pencarian menggunakan alat berat excavator dan didampingi tim scouting darat di area batas jalan menuju arah bukit," katanya.

Diinformasikan sebanyak 12 orang dilaporkan hilang akibat peristiwa banjir bandang yang menerjang Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas, dan tim gabungan telah menemukan dua korban dalam keadaan meninggal dunia.

Di sisi lain, Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk melakukan mitigasi bencana setelah banjir bandang dan longsor yang menerjang kawasan pemukiman di Desa Simangulampe, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

"Saya meminta BPBD untuk selalu siap siaga dengan berbagai kemungkinan yang terjadi, hal itu bertujuan untuk meminimalisasi hal yang tidak diinginkan," ujar Hassanudin.

Menurutnya, BPBD harus meningkatkan mitigasi bencana di wilayah ini, karena saat ini Sumatera Utara memasuki musim hujan.

"Saat ini kawasan Danau Toba memasuki musim hujan. Untuk itu, kesiagaan masyarakat sangat diharapkan. Upaya itu bertujuan agar dampak korban bila bencana terjadi bisa diminimalisasi," kata Hassanudin.

Baca juga: BPBD: 200 warga mengungsi akibat banjir bandang di Humbang Hasundutan

Baca juga: Gubernur minta BPBD mitigasi bencana usai banjir bandang di Humbahas

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023