Kota Mojokerto (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, Jawa Timur membangun kawasan pluralisme yang disatukan di area Taman Bahari Majapahit (TBM) di wilayah Pulorejo kota setempat.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Kota Mojokerto, Rabu mengatakan di lokasi pariwisata tersebut Pemkot Mojokerto telah menyediakan lahan untuk tempat ibadah dari enam agama, yakni Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

"Apresiasi yang diberikan oleh Kementerian Agama, Harmony Award tiga tahun yang lalu yang kita terima, kemudian saya mencoba berdiskusi dengan FKUB, kita upayakan di Kota Mojokerto ada kawasan pluralisme, moderasi beragama yang kita satukan di dalam Kawasan Taman Bahari Majapahit di wilayah Pulorejo yang saat ini pembangunannya sedang dikerjakan dengan dukungan anggaran dari enam kementerian," katanya saat menghadiri rangkaian perayaan Natal bersama yang diadakan Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (Bamag) Kota Mojokerto di GBI ROCK Mojokerto.

Ia mengatakan, nantinya keenam tempat ibadah dari enam agama tersebut akan dibangun berdampingan di kawasan yang sama.
"Saya bersyukur sekali, sepuluh hari yang lalu Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama I Nengah Duija, beliau mengucapkan terima kasih dan sekaligus mendukung untuk pembangunan tempat ibadah hindu dari Kementerian Agama, dan juga dukungan dari beberapa umat Hindu yang ada di beberapa daerah," kata Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.
 
Ia berharap dukungan yang sama juga disusul dari lima umat agama lainnya atas rencana pembangunan kawasan pluralisme di area Taman Bahari Majapahit (TBM).
 
"Ketika nanti sudah terwujud enam tempat ibadah dari seluruh umat beragama yang ke enam – enamnya ada di Kota Mojokerto, dan berada dalam satu Kawasan yang sama, tanpa sekat ,tanpa batas maka betapa indahnya moderasi beragama di Kota Mojokerto tercinta ini," ujarnya.
 
Dikatakan Ning Ita, dirinya selalu bermimpi Kota Mojokerto yang kecil namun memiliki semangat kejayaan Majapahit 800 tahun yang lalu dengan sumpah Palapa yang menyatukan berbagai perbedaan dalam satu kesatuan.
 
"Kita adalah generasi penerus Majapahit, pasti bisa mengukir sejarah kembali dengan spirit of Majapahit untuk menjadikan Kota Mojokerto sebagai pusat kejayaan di Nusantara ini," katanya.

Baca juga: Mojokerto usulkan Sentanan sebagai kelurahan pluralisme

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023