Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan periode 1998-1999 Haryono Suryono mengemukakan setiap desa harus membangun pos pemberdayaan keluarga untuk memajukan pendidikan, kegiatan usaha mikro dan koperasi, serta mengembangkan lingkungan yang sehat.

“Jadi di tingkat desa itu dibentuk apa yang dinamakan gotong royong dari masyarakat yang miskin dan masyarakat yang tidak miskin. Mahasiswa juga harus dikerahkan melakukan kuliah kerja nyata untuk membangun gotong royong dalam masyarakat yang kecil,” kata dia dalam diskusi daring bertajuk “Pendidikan Masyarakat untuk Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kesejahteraan” di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan pos pemberdayaan di desa bukan sekadar menjadi pusat aktivitas, tetapi juga bisa menjadi lembaga unik yang mampu melakukan pemerataan pembangunan di Indonesia.

“Dengan adanya pos ini, diharapkan masyarakat setempat dapat berkembang sesuai dengan fungsi-fungsi keluarga yang ada,” katanya.

Baca juga: Kolaborasi pemerintah-masyarakat kunci utama bangun pendidikan

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan pendidikan di desa, khususnya sekolah dasar (SD).

Dia berpendapat bahwa mutu pendidikan tidak hanya terletak pada kenaikan kelas, melainkan pada pemahaman dan penguasaan materi yang lebih mendalam.

Maka dari itu, dia mendorong pendidikan tingkat SD dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat sehingga para lulusan dapat lebih cepat memasuki pasar kerja dengan bekal pengetahuan yang memadai.

“Harusnya dari SD ke SMP tidak perlu sampai enam tahun, bisa lebih singkat saja,” kata Haryono yang juga pernah menjabat Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional pada 1983-1997 itu.

Dia mengatakan bahwa melibatkan masyarakat dalam dunia kerja kunci pemberdayaan yang dapat memberikan dampak positif pada perkembangan ekonomi dan kesejahteraan setiap warga.

Baca juga: Desa Peduli Pendidikan upaya jadikan pendidikan prioritas pembangunan
Baca juga: Mendes PDTT: RPL Desa berdampak baik bagi pembangunan desa


Pewarta: Rivan Awal Lingga
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023