Yang kita butuhkan karena kita bukan daerah gempa maka kita butuh sensor monitoring air, agar air tidak ada yang tumpah
Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Sulawesi Selatan Moh Ramdhan Pomanto menerima kunjungan investor Jepang, IMV Corporation di kediaman pribadinya Jalan Amirullah membahas teknologi pengurangan risiko bencana.

"Kita menyambut hangat kedatangan tamu dari IMV Corporation Jepang. IMV ini perusahaan terbaik soal sensor, terutama sensor perkotaan baik mengenai disaster atau bencana yaitu gempa dan sensor-sensor lain," katanya di Makassar, Selasa.

Danny - sapaan akrab Ramdhan Pomanto menjelaskan, IMV Corporation merupakan perusahaan dari Jepang yang bergerak di bidang manufacturing sensor seismometer untuk manajemen smart infrastruktur.

Ia mengaku, Makassar merupakan salah satu kota teraman di Indonesia terkait masalah gempa. Meski, bukan daerah rawan gempa, pihaknya tetap tertarik menggunakan teknologi dari Jepang untuk memitigasi bencana banjir.

"Yang kita butuhkan karena kita bukan daerah gempa maka kita butuh sensor monitoring air, agar air tidak ada yang tumpah, sensor banjir, aliran air, dan sensor transportasi itu yang kita butuhkan sekarang," katanya.

Danny menerangkan jika teknologi IMV Corporation digunakan, maka pihaknya akan memonitoring ketinggian air melalui Makassar Economic Virtual Center (Marvec).

"Bisa masuk di Marvecnya kita nanti. Jadi monitoringnya di sana. Teknologinya bagus dan bisa kita gunakan," katanya.

Kepala BPBD Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan, berdasarkan kajian risiko bencana gempa dan tsunami di Kota Makassar sangat kecil.

"Namun dari konteks bencananya pak wali butuh teknologi yang bisa mengukur ketinggian air laut yang menurut jurnal terus meningkat sehingga kita bisa mengantisipasi hal-hal yang menjadi dampaknya," katanya.

Hendra Hakamuddin menyebutkan, kajian risiko bencana di Kota Makassar tertinggi yakni banjir. Sehingga berdasarkan arahan, BPBD diharap merancang Early Warning System (EWS) berbasis Water Level untuk mengukur ketinggian air di sungai atau anak-anak sungai yang berdampak banjir.

"Sehingga kita bisa dengan cepat mengetahui jika ada luapan air yang signifikan dan ini bisa memberikan waktu kepada kita untuk mengurangi dampak dari bencana," kata  Hendra

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023