Jakarta (ANTARA) - Google membuat beberapa perubahan di Google Maps yang akan meningkatkan privasi pengguna, salah satunya dengan menghentikan pengumpulan data lokasi dari fitur lini masa.

Dikutip dari Business Insider, Sabtu, perusahaan tersebut memutuskan bahwa data lokasi dari lini masa yang dikontrol oleh pengaturan riwayat lokasi dan catatan rute perjalanan pengguna akan disimpan langsung di perangkat pengguna, bukan di Google. Artinya, Google tidak lagi memiliki akses terhadap data riwayat lokasi pengguna.

Selain itu, permintaan data lokasi pengguna dari Google, misalnya melalui perintah "geofence" yang meminta data tentang setiap pengguna yang berada di dekat tempat tertentu pada waktu tertentu, juga tidak lagi diterapkan.

Selama ini, Google mendapat tekanan yang semakin besar untuk menghentikan fitur pengumpulan data lokasi pengguna terutama sejak aturan Roe v. Wade dibatalkan. Berkaca pada sejumlah kasus yang terkait dengan aturan tersebut, data lokasi beserta riwayat pencarian di internet dan bahkan riwayat pengiriman pesan selama ini dapat digunakan sebagai bukti kriminal terhadap individu yang melakukan aborsi di negara-negara yang melarang aborsi.

Pada bulan Mei lalu sebanyak 42 Anggota Partai Demokrat dari DPR dan Senat AS menandatangani surat yang ditujukan kepada CEO Google Sundar Pichai dan mendesak perusahaan untuk berhenti mengumpulkan dan menyimpan informasi lokasi pengguna.

"Praktik Google saat ini dalam mengumpulkan dan menyimpan catatan ekstensif data lokasi ponsel akan memungkinkan menjadikannya alat bagi ekstremis sayap kanan yang ingin menindak orang-orang yang mencari layanan kesehatan reproduksi," tulis surat itu.

Sebelumnya pada Juli, Google mengumumkan akan menghapus data riwayat lokasi pengguna yang mengunjungi klinik aborsi, pusat perawatan narkoba, tempat penampungan kekerasan dalam rumah tangga, klinik penurunan berat badan, dan lokasi sensitif terkait kesehatan lainnya.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa jika sistem mengidentifikasi bahwa pengguna telah mengunjungi salah satu lokasi sensitif maka sistem tersebut akan menghapus entri tersebut dari riwayat lokasi pengguna tersebut "segera setelah mereka berkunjung". Kini, kendali tersebut kembali berada di tangan masing-masing pengguna.

Google mengatakan kepada Business Insider bahwa pembaruan tersebut adalah bagian dari upaya perusahaan yang lebih besar untuk meningkatkan privasi pengguna dan memberi individu kontrol lebih besar atas data mereka, merujuk pada fitur lain seperti penghapusan otomatis dan Mode Incognto.

Baca juga: TikTok, Meta dkk dituduh sebabkan masalah kesehatan mental remaja AS
Baca juga: Fitur Google Maps yang bermanfaat untuk perjalanan pengguna
Baca juga: Google Search hadirkan fitur deteksi dan penghapus data pribadi

Penerjemah: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023