Pemilu dan pilkada yang bersih dan berkualitas bisa diwujudkan jika semua pihak profesional,"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI Tubagus H Ace Hasan Syadzily mengatakan guna mewujudkan pemilu dan pilkada yang bersih dan berkulitas maka semua pihak terkait harus profesional dan tidak saling mengintervensi.

"Pemilu dan pilkada yang bersih dan berkualitas bisa diwujudkan jika semua pihak profesional," kata Tubagus H Ace Hasan Syadzily pada diskusi "DPD RI Menyapa: Kinerja KPUD dan Potensi Konflik di Daerah" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat.

Menurut politikus dari Partai Golkar itu, untuk menghasilkan pemilu yang bersih dan berkulitas tidak bisa hanya berharap kepada KPU dan KPUD sebagai penyelenggara pemilu di pusat maupun daerah.

"Parpol dan birokrasi juga berperan signifikan untuk menghasilkan pemilu yang bersih dan berkualitas, sehingga seluruhnya harus bersikap profesional," kata Ace.

Sikap profesional tersebut, menurut dia, antara lain dengan memanfaatkan kemajuan tekonologi informasi yakni melakukan pemberian suara secara elektronik (e-voting) dan menghitungan suara secara elektronik (e-counting).

"Penyelenggaraan pemilu dan pilkada yang menggunakan teknologi informasi ini maka segala kecurangan dan intervensi bisa diminimalkan serta hasil penghitungan suaranya bisa langsung diakses," katanya.

Menurut dia, mekanisme e-voting dan e-counting ini, hasil suaranya bisa langsung diakses dari tempat pemungutan suara (TPS), ke tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun ke pusat.

Jika pemilu dan pilkada di Indonesia sudah bisa menerapkan e-voting dan e-counting, kata dia, maka potensi kecurangan yang mungkin terjadi di setiap tingkatan bisa dihilangkan atau diminimalkan.

"Proses pemilu dan pilkada saat ini masih menggunakan mekanisme manual yakni, surat suara dari TPS dikirim ke KPPS (di kelurahan/desa), kemudian ke PPK (tingkat kecamatan), dan kemudian ke KPUD kabupate/kota," katanya.

Menurut dia, dalam tahapan perjalanan yang memakan waktu berhari-hari tersebut, sulit dijamin hasilnya tetap murni dan tidak ada kecurangan.

(R024/I007)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013