Tripoli (ANTARA News) - Hampir 1.200 orang telah melarikan diri dari Penjara Al-Kuifiya di Kota Benghazi di Libya Timur pada Sabtu (27/7), kata seorang pejabat keamanan kepada Xinhua.

Pelarian diri secara besar-besaran itu terjadi setelah kerusuhan, saat sebagian tahanan membakar kompleks penjara, kata beberapa saksi mata. Sementara itu pejabat keamanan tersebut mengatakan beberapa pria tak dikenal mulai menyerang penjara itu dari luar saat fajar pada Sabtu.

Kebanyakan orang yang ditahan di penjara tersebut menghadapi dakwaan pidana dan sebagian terlibat dalam kegiataan yang mendukung rejim mantan pemimpin Muammar Gaddafi --yang digulingkan dalam konflik pada 2011, kata pejabat itu.

Sebagian tahanan yang melarikan diri ditangkap kembali oleh polisi dan petugas keamanan --yang diperintahkan untuk tidak menembak tahanan-- sebab sebagian dari mereka adalah warganegara asing.

Namun, menurut satu sumber lain keamanan, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, tiga tahanan yang melarikan diri cedera ketika mereka diburu oleh penjaga penjara, demikian laporan Xinhua, Minggu pagi.

Media setempat melaporkan serangan tersebut mungkin berkaitan dengan kemarahan sebagian warga yang tinggal di dekat kompleks penjara itu dan menentang kehadirannya di dekat tempat tinggal mereka. Namun belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kejadian tersebut.

Perdana Menteri Libya Ali Zeidan mengatakan di dalam pidato yang ditayangkan televisi setelah pelarian massal bahwa mereka yang melarikan diri akan diburu oleh pihak berwenang di seluruh negeri tersebut.

Ia juga memerintahkan penutupan tempat penyeberangan dengan Mesir untuk mencegah pelarian lebih lanjut.

Penerjemah: Chaidar Abdullah 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013