Jakarta (ANTARA) - PT LRT Jakarta memastikan standar kompetensi masinis dalam pengoperasian kereta api demi keamanan dan kelancaran perjalanan.

"Seorang masinis perlu memiliki beberapa standar kompetensi dan tanda kecakapan," kata Supervisor Departemen Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) PT LRT Jakarta Rizal Echo saat ditemui di Stasiun LRT Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Kamis.

Echo menuturkan standar itu meliputi pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan mengenai perkeretaapian, tata cara berlalulintas kereta api dan pengoperasian kereta api (KA).

Selain itu, seorang masinis juga diwajibkan bisa membaca dokumen perjalanan seperti Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka).

Lalu, memahami pengetahuan tentang sarana perkeretaapian dan mampu melaksanakan standar prosedur operasi untuk mengatasi gangguan teknis dan operasional.

Baca juga: LRT Jakarta bidik tiga ribu penumpang selama Natal dan tahun baru

Menurut dia, standar kompetensi ini penting seandainya ada keadaan darurat maka harus memahami mengenai prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Masinis yang sudah bekerja selama enam tahun ini menegaskan kompetensi profesinya juga bisa dilihat dari pengetahuan tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP) hingga memiliki pengalaman jam kabin sesuai yang disyaratkan.

"Kami juga menerima inventaris kedinasan seperti Kunci LRV, tablet dinas dan 'handy talky' sebagai antisipasi adanya gangguan," katanya.

Dengan demikian, menurut dia, kombinasi kompetensi ini akan membentuk dasar keahlian yang esensial bagi seorang masinis dalam menjalankan tugasnya dengan aman dan efisien.

Baca juga: LRT Jakarta disarankan beroperasi lebih pagi

LRT Jakarta memiliki 29 masinis yang memiliki standar kompetensi dan tanda kecakapan dalam menjalankan 200 perjalanan kereta setiap harinya.

Pihaknya memastikan kesehatan masinis diperiksa sehingga bisa menentukan laik atau tidak laik dinas.

Bersama tim medis, pemeriksaan kesehatan dilaksanakan sebelum dinas dengan data kesehatan diunggah ke dalam sistem Aplikasi Kedinasan Departemen ASP (AKDA).

Hasil pemeriksaan oleh tim media nantinya akan memperlihatkan skala seperti sehat untuk bekerja (Fit to Work), sehat untuk bekerja dengan catatan (fit to work with note) atau kurang sehat untuk bekerja (unfit to work) yang akan langsung tampil di aplikasi tersebut.
Baca juga: Manajemen LRT Jakarta sebut jumlah penumpang meningkat 37 persen

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023