Jakarta (ANTARA) - Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra Mukhamad Najib mengatakan bahwa masyarakat Indonesia dan Australia, termasuk akademisi, seniman dan budayawan perlu berpartisipasi dalam mempererat hubungan bilateral kedua negara.

“Penguatan hubungan antara dua negara bertetangga ini bukan hanya tanggung jawab masing-masing pemerintah. Masyarakat juga perlu berpartisipasi," kata Najib, menurut keterangan tertulis KBRI Canberra di Jakarta, Kamis.

Pernyataan tersebut dia sampaikan saat berdiskusi dengan peneliti Humanitarian and Development Research Initiative (HADRI) Western Sydney University Rob Goodfellow.

Menurut Najib, KBRI Canberra selalu mengajak para diaspora yang tinggal di Australia untuk dapat berperan aktif dalam menguatkan hubungan Indonesia-Australia melalui people-to-people contact, promosi seni dan budaya, kegiatan bisnis dan perdagangan.

Selain itu, KBRI juga memfasilitasi kerja sama pendidikan dan penelitian, katanya.

Najib mencontohkan diaspora akademisi Indonesia di Australia selama ini telah berperan sebagai jembatan dalam mengembangkan kerja sama penelitian dan pendidikan antara universitas di Indonesia dan Australia.

Hal tersebut, lanjut Najib, memiliki kontribusi besar dalam penguatan hubungan kedua negara.

"Demikian pula para seniman dan budayawan, mereka dapat berperan lebih dengan pendekatan yang lebih humanis dan bersifat universal melalui pertukaran seni dan budaya," ujarnya.

Baca juga: Pelajar Australia belajar daring seni tari, musik Indonesia

Hal senada juga disampaikan Rob Goodfellow bahwa seni dan budaya dapat menjadi faktor penting dalam mempererat hubungan Indonesia-Australia.

Sebelumnya, Rob telah mengirim tim The BlueScope Youth Orchestra dan berkolaborasi dengan the Voice of Bali Children’s choir dalam kegiatan the Bali World Culture Celebration pada 7 Juli di Bali Arts Centre, Denpasar atas undangan Dinas Pariwisata Bali dan penyelenggara Bali Arts Festival.

Rob mengatakan bahwa BlueScope Youth Orchestra selama di Bali tidak hanya tampil dalam acara festival, namun juga mengunjungi panti asuhan anak tunanetra di Tabanan Bali Tengah.

“Indonesia dan Australia adalah negara bertetangga, dan melalui komunikasi antar budaya, keduanya menjadi semakin dekat satu sama lain," katanya.

Menurut Rob, kehadiran anak-anak BlueScope di Bali dan interaksi mereka dengan anak-anak Indonesia memberi pesan kepada masyarakat Australia dan dunia bahwa Indonesia adalah negara yang aman untuk anak-anak.

"Jika negara ini aman untuk anak-anak, maka sudah pasti negara ini juga aman bagi semua”, kata Rob yang juga berharap adanya pertukaran tim olah raga kedua negara.

Baca juga: Indonesia-Australia buat alat musik bersama

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023