Bibit meranti yang ditanam hari ini merupakan pohon lokal khas Kalimantan, sebagai pengayaan terhadap keanekaragaman hayati hutan lindung yang sudah tumbuh di Sungai Wain
Balikpapan (ANTARA) - Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dirjen Gakkum KLHK) Rasio Ridho Sani memimpin penanaman pohon meranti di Ekowisata Hutan Lindung Sungai Wain Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sabtu.

"Bibit meranti yang ditanam hari ini merupakan pohon lokal khas Kalimantan, sebagai pengayaan terhadap keanekaragaman hayati hutan lindung yang sudah tumbuh di Sungai Wain. Hari ini juga dilakukan penanaman secara serentak di seluruh Indonesia," kata Ridho Sani saat penanaman di Balikpapan, Sabtu.

Dia menjelaskan, penanaman pohon secara serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, sekaligus membangkitkan motivasi seluruh elemen masyarakat untuk menanam dan memelihara pohon.

Saat membacakan sambutan Menteri KLHK Siti Nurbaya, Ridho menyebutkan bahwa kegiatan ini juga sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk melakukan penanaman di sepanjang musim hujan 2023/2024, karena dunia tengah menghadapi triple planetary crisis, yaitu perubahan iklim, polusi, dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati.

Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi, karena dalam situasi krisis seperti ini, semua harus mengedepankan paradigma kolaborasi dan saling kerja sama.

Dampak perubahan iklim, katanya, sudah dirasakan baik di tingkat tapak, regional dan global, antara lain keterlambatan musim tanam, terjadinya gagal panen, peningkatan wabah dan hama tanaman, penurunan produktivitas tanam.

Kemudian peningkatan tinggi permukaan air laut dan hilangnya daratan yang mengancam wilayah-wilayah kepulauan, peningkatan
kejadian bencana, terutama bencana hidrometeorologis, ancaman kehilangan keanekaragaman hayati.

Bersamaan dengan kegiatan penanaman tersebut dilakukan juga penyerahan petikan Keputusan Menteri LHK Nomor 1221/2023 tentang Penetapan Green Ambassador kepada sebanyak 1.994 pelajar dari 1.068 sekolah.

Para Green Ambassador ini telah mengikuti berbagai proses pendidikan selama empat bulan terakhir, sehingga menjadi harapan baru Indonesia hari ini dan di masa mendatang dalam upaya adaptasi, mitigasi, rehabilitasi, dan pengelolaan lingkungan hidup.

Sementara Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Mahakam Berau (BPDASMB) Samarinda Rintan Nilaywati yang diwakili Suhanafi selaku Kasubbag Tata Usaha setelah menanam pohon meranti di lokasi itu mengatakan, total bibit meranti yang ditanam di kawasan hutan lindung tersebut sebanyak 200 bibit.

"Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tapi dilakukan secara berkelanjutan dengan perawatan, karena keberadaan pohon dan tutupan lahan dapat meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, energi, dan kesejahteraan seluruh mahkluk hidup," katanya.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023