Makanya kita bangun jalan baru yang lebih luas, ada kawasan parkir dan UMKM. Ini akan menjadi kawasan wisata terpadu yang menambah daya tarik wisatawan datang ke Tanjungpinang
Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad optimistis pembangunan jalan baru menuju Kelenteng Sun Te Kong di Senggarang, Tanjungpinang, dapat memperkuat daya tarik wisata di kelenteng berusia 309 tahun tersebut.

Ia menjelaskan jalan itu dibangun karena ada aspirasi banyak bus-bus wisatawan menuju ke kelenteng yang jadi salah satu objek wisata di Tanjungpinang ini, masih menggunakan jalan lama yang masih kecil dan mobilitasnya sudah sulit.

"Makanya kita bangun jalan baru yang lebih luas, ada kawasan parkir dan UMKM. Ini akan menjadi kawasan wisata terpadu yang menambah daya tarik wisatawan datang ke Tanjungpinang," kata Gubernur Ansar saat meresmikan penyelesaian pembangunan jalan tersebut, Sabtu.

Dengan adanya jalan baru itu, kata Ansar, aksesibilitas dan mobilitas bus wisatawan menuju Kelenteng Senggarang menjadi lebih mudah.

Pembangunan jalan baru ini menggunakan anggaran dari Badan Pengusahaan (BP) Bintan wilayah Tanjungpinang senilai Rp20 miliar. Jalan dengan dua jalur ini dilengkapi dengan kawasan parkir dan UMKM. Jalan ini juga dibangun dengan membebaskan lahan melalui APBD Provinsi Kepri.

Gubernur Ansar mengucapkan terima kasih kepada tokoh masyarakat sekitar yang telah membantu pembebasan lahan pembangunan jalan tersebut. Ia juga mengapresiasi kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kepri dan BP Bintan wilayah Tanjungpinang dalam merealisasikan pembangunan jalan ini.

"Jalan ini adalah jalan masyarakat. Silakan manfaatkan untuk pengembangan ekonomi dan kepentingan objek wisata," ucap Ansar.

Ansar menambahkan bahwa kelenteng tersebut melengkapi ikon tempat wisata religius di Tanjungpinang, mulai dari Masjid Sultan Riau di Penyengat, Gereja Ayam, dan Vihara Avalokitesvara Graha.

Ia berharap dengan adanya pembangunan jalan ini, kunjungan wisatawan ke Tanjungpinang akan semakin meningkat sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Kita ingin Tanjungpinang menjadi kota yang ramah bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Kita juga ingin menjaga dan melestarikan kelenteng ini sebagai salah satu aset wisata kita," katanya pula.

Kelenteng Sun Te Kong di Senggarang merupakan kompleks vihara yang terdiri dari empat bangunan utama, yaitu Klenteng Fu De Zheng Shen, Kelenteng Tian Hou Sheng Mu, Klenteng Yuan Tien Shang, dan Vihara Dharma Sasana. Kelenteng ini dibangun pada tahun 1.811 oleh imigran dari China daratan, dan kini menjadi salah satu destinasi wisata religi di Tanjungpinang.

Kelenteng ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu banyak terdapat patung-patung dan akar pohon kayu ara atau beringin yang melilit bangunan. Kelenteng ini juga menjadi tempat ibadah bagi umat Buddha dan Konghucu, khususnya yang berasal dari Singapura dan Malaysia.

Baca juga: Akau potong lembu Tanjungpinang kembali beroperasi usai direvitalisasi

Baca juga: Gubernur ingin Tanjungpinang jadi objek wisata city tour

Baca juga: Gubernur Kepri sebut Tanjungpinang Fest 2023 jadi daya tarik wisata

 

Pewarta: Ogen
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023