“Kalau menurut saya perilaku masyarakat menentukan karakter bangsa. Karakter bangsa juga menentukan masa depan bangsa. Jadi saya harap ke depannya tidak terjadi lagi kerusakan-kerusakan seperti itu,” kata Justin saat dihubungi ANTARA, Kamis.
Menurut Justin, kerusakan yang ditimbulkan tersebut merugikan seluruh masyarakat khususnya DKI Jakarta. Sebab, sarana tersebut dibeli menggunakan uang pajak yang merupakan hasil keringat masyarakat.
Oleh sebab itu, seharusnya masyarakat juga bersama-sama menjaga dan melestarikan sarana yang ada. Seluruh masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga sarana yang ada.
“Imbauannya kita harus menghormati aset-aset daerah sebagai hasil dari keringat masyarakat sendiri. Itu kan dibayar menggunakan pajak. Dinas Kehutanan DKI itu per tahun triliunan, jadi anggarannya besar, termasuk untuk beli-beli tanaman. Jadi kalau rusak terus dibeli lagi sama saja pemborosan,” ujar Justin.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa sejumlah tanaman di Bundaran HI mengalami kerusakan akibat terinjak-injak selama perayaan Tahun Baru 2024, yang berlangsung pada Sabtu (31/12/2023) malam hingga Minggu (1/1/2024) dini hari.
Beberapa tanaman di sudut-sudut kawasan Bundaran HI tampak tidak berdiri tegak dan rapi seperti sebelum perayaan. Namun, sejak Senin (1/1) lalu tanaman-tanaman yang rusak pun segera diperbaiki.
Di sisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto juga menyampaikan jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan Tahun Baru 2024 di seluruh wilayah Jakarta mencapai 130 ton.
Untuk menangani hal tersebut, DLH menerjunkan 3.180 petugas untuk menjaga kebersihan di lokasi-lokasi perayaan tahun baru di Jakarta. Petugas kebersihan dibagi menjadi 4 shift tanpa henti dan ditargetkan sampah-sampah tersebut harus selesai ditangani pukul 04.00 WIB.
Baca juga: Puluhan ribu warga padati TMII saksikan pesta kembang api
Baca juga: Sambut tahun baru, TMII gelar pesta "Sukaria" selama 12 jam
Baca juga: Ada pesta kembang api spektakuler hingga konser di TMII malam ini
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024
