Toronto (ANTARA News) - Unggulan teratas Serena Williams menaklukkan Agnieszka Radwanska dan melaju ke final Piala Rogers dengan kemenangan 7-6 (3), 6-4 pada Sabtu (Minggu WIB) dan akan bertemu petenis Rumania Sorana Cirstea, yang terus membuat kejutan ketika ia mengalahkan Li Na asal China dengan skor 6-1, 7-6 (5).

Petenis AS ini memiliki rekor 5-0 atas Radwanska sebelum pertandingan ini, namun petenis Polandia itu mengejutkan juara Grand Slam 16 kali tersebut dengan tampil agresif dan mampu melepaskan pukulan-pukulan akurat.

"Itu benar-benar dekat dan saya memiliki peluang-peluang saya, namun itu tidak benar-benar menaklukkan dia," kata Radwanska kepada para pewarta. "Itu selalu berbalik menyulitkan saya, khususnya ketika Anda bermain melawan petenis papan atas."

"Saya benar-benar berusaha untuk bermain agresif dan bergerak ke depan, namun ia bermain benar-benar dalam dan melepaskan bola-bola kuat. Benar-benar sulit untuk melakukan apapun."

Williams mematahkan serve Radwanska pada skor "love" untuk melaju 5-4 di set pertama dengan pukulan forehand menyilang yang memberikan dirinya kemenangan, namun kemudian ia berbalik mendapat break saat dirinya melakukan double fault.

Kedua petenis ini salng menahan posisi untuk melaju ke tie break di mana Williams mendikte permainan dan menguncinya dengan skor 7-3 melalui pukulan voli.

Williams sempat berdikusi dengan pelatihnya di sela-sela set karena merasa sakit perut, namun ia berkata bahwa hal itu tidak berdmpak pada permainannya ketika Radwanska melakukan break untuk unggul 2-1 pada set kedua ketika ia memaksa petenis AS itu melakukan kesalahan saat melepaskan backhand.

Bagaimanapun, Radwanska tidak mampu mempertahankan keuntungannya, ketika Williams meningkatkan kecepatan, balik melakukan break sehingga mengubah skor menjadi 3-3 melalui pukulan "overhead."

Meski petenis peringkat empat dunia ini lebih cepat daripada Williams, petenis AS itu tetap unggul pada reli-reli panjang di antara mereka dan melakukan serve pada kedudukan 4-4, ia berjuang keras pada break point dengan pukulan forehand menyilang lapangan, dan ia menahan poin panjang yang berakhir ketika pukulan forehandnya jatuh di garis.

Williams mematahkan serve Radwanska untuk memenangi pertandingan dengan pukulan backhand, dan gempuran forehand lainnya.

"Saya benar-benar berusaha untuk lebih agresif menjelang akhir," kata Williams. "Saya tidak berpikir saya memainkan permainan terbaik saya, dan saya selalu mengetahuinya, skenario terburuk, saya dapat melakukannya sedikit lebih baik."

Laju Terbaik


Williams sekarang akan menghadapi petenis non unggulan Cirstea yang telah mecorehkan laju terbaik sepanjang karirnya, dengan menaklukkan dua mantan petenis peringkat teratas dunia yakni Caroline Wozniacki dan Jelena Jankovic, dan kemudian dua mantan juara Grand Slam yakni Petra Kvitova dan Li a.

"Jika saya ingin memenangi ini, saya harus tampil lebih baik,"kata Cirstea. "Saya harus memenanginya dalam pemahaman-pemahaman saya."

Cirstea (23) tidak berarti dirinya sempurna di semifinal, namun ia tidak melakukan banyak kesalahan saat banyak tekanan terjadi pada dirinya.

"Saya pikir itu adalah perubahan besar bagi saya," tuturnya.

"Sebelumnya, saya akan menyerah, sedangkan sekarang saya hanya berusaha dan fokus kepada setiap poin dan saya tidak terlalu peduli terhadap apa yang telah terjadi di masa lalu."

Cirstea memenangi set pembuka dengan waktu hanya 21 menit ketika Li, yang merupakan finalis Piala Rogers tahun lalu, begitu liar dan tidak konsisten.

Namun mantan juara Prancis Terbuka itu memperbaiki permainannya pada set kedua, mematahkan serve Cirstea untuk unggul 3-1 ketika petenis Rumania itu melepaskan backhand yang mementur net.

Li berjuang keras pada tiga break point di game berikutnya dan terlihat mengendalikan set ketika Cirstea mendapat beberapa masukan dari pelatihnya Darren Hill.

Cirstea mematahkan serve Li ketika ia berusaha memenangi set pada skor 5-4, kemudian kembali mematahkan servenya untuk meraih keunggulan 6-5.

Meskipun ia gagal memaksimalkan servenya untuk memastikan kemenangan, di mana ia menyia-nyiakan dua match point, kemudian tertinggal 1-4 pada tie break, ia mendapatkan permainan terbaiknya ketika Li mulai kelelahan, dan petenis China itu memberikan kemenangan kepada Cirstea melalui double fault.

"Ia sekarang memiliki banyak rasa kepercayaan diri," kata Li.

"Terkadang saya merasa ia tidak dapat melepaskan pukulan kemenangan, namun bola datang ke anda sebagai pemenang. Itu sangat berat."

(H-RF)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013