"Jumlah itu naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 yang berjumlah sekitar 45 ribu orang," ujar Ajun di Medan, Senin.
Menurut dia, ada beberapa hal yang membuat pencapaian itu bisa terwujud. Pertama yaitu adanya upaya para pemasar (marketer) "Iconnet" yang jumlahnya sekitar 1.300 orang.
Yang kedua, Ajun menyebut strategi itu lantaran pihaknya mampu menempatkan layanan Iconnet di wilayah-wilayah yang kerap tidak terjangkau oleh pesaing.
Selain menjadi strategi bisnis, dia melanjutkan, hal tersebut sekaligus membantu pemerintah dalam menyediakan layanan internet untuk semua masyarakat.
"Itu seiring dengan amanah pemerintah menaikkan koneksi internet 'broadband' (internet di rumah-red). Kami ingin hadir di semua segmen supaya masyarakat di luar kota besar juga bisa menikmati layanan internet," kata Ajun.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia melanjutkan, pihaknya pun sudah memetakan daerah-daerah lain di Aceh dan Sumatera Utara demi meningkatkan ekspansi Iconnet pada tahun 2024.
Ajun menambahkan, PLN Icon Plus Sumbagut juga terus fokus mempertahankan dan mempertajam kualitas layanan "Iconnet" dengan layanan tambahan seperti televisi berbayar dan layanan untuk rumah pintar (smart home).
"Kalau pelanggan butuh pelayanan untuk 'smarthome', kami bisa menyediakannya," tutur Ajun.
Secara nasional, PLN Icon Plus yang merupakan anak perusahaan dari PT PLN (Persero) menyatakan bahwa pelanggan Iconnet sudah menyentuh satu juta orang hingga November 2023.
Baca juga: Icon Plus Sumbagut pererat kemitraan dengan PLN UID pada 2024
Baca juga: PLN catat bisnis nonkelistrikan tumbuh 28 persen pada 2023
Baca juga: Pj Gubernur Babel apresiasi Pulau Lepar 100 persen Iconnet
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
