Hanura terbuka untuk semua umat beragama dan melindungi mereka semua dan saya di depan.
Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menegaskan Partai Hanura terbuka untuk semua umat beragama dan akan terus menyuarakan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
 
"Ada ayat (Surah Al-Kafirun ayat 6, red.) yang mengatakan untukmu agamamu, dan untukku agamaku. Jadi, tidak boleh saling mengganggu. Itu yang dipegang Partai Hanura dan Hanura terbuka untuk semua umat beragama dan melindungi mereka semua dan saya di depan," kata Oesman Sapta dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
 
Oesman menyampaikan hal itu saat menggelar peringatan Natal dan Tahun Baru 2024 bersama bagi anak-anak yatim piatu dari wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Senin (8/1) malam.
 
"Saya hadir di sini bersama kader Partai Hanura untuk mengikuti, terutama di dalam memenuhi keinginan anak-anak yatim yang tadi Anda lihat sendiri tidur di kolong jembatan dan seharusnya sudah tidak ada di negara kita ini," tuturnya
 
Oesman Sapta pun mengapresiasi kader Hanura yang tidak melupakan anak-anak yatim piatu tersebut dan memberikan mereka kesempatan untuk menikmati kemeriahan Natal dan Tahun Baru 2024 seraya mengingatkan kader Hanura untuk terus mengabdi untuk rakyat.

Baca juga: OSO: Kerukunan beragama fondasi pembangunan nasional
Baca juga: OSO harapkan generasi muda proaktif untuk bangsa di 2024
 
OSO menegaskan bahwa Partai Hanura adalah partai yang terbuka untuk semua orang dan perayaan Natal dan tahun baru tersebut sesuai dengan semangat Pancasila.
 
"Mengadakan Natal dan tahun baru memang ini kewajiban kita saling menghargai umat beragama sesuai dengan Pancasila yang disebut Ketuhanan Yang Maha Esa," ujarnya.
 
Ketua DPD ke-4 RI tersebut juga mengatakan teladan untuk merangkul umat dari berbagai agama dan kelompok tersebut diambil dari Nabi Muhammad saw.
 
Saat hijrah dari Mekah ke Madinah, Rasulullah merangkul umat dari berbagai agama untuk kemudian bekerja sama membangun Madinah.
 
Lebih lanjut OSO juga berpesan agar Natal dan tahun baru jangan sekadar dijadikan pesta dan perayaan. Namun, harus menjadi momentum refleksi diri untuk menjadi orang yang lebih baik dan bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk bangsa dan negara.
 
"Bagi umat beragama kesabaran adalah hal yang pokok dan kesabaran itu adalah membimbing kita untuk melakukan koreksi-koreksi, terutama pada tahun-tahun yang lalu, jadi Natal ini jangan dijadikan hanya pesta pora, Natal ini ini untuk mengevaluasi ukuran kita sebagai manusia," kata OSO.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024