TPN Ganjar-Mahfud telah menyebarkan 1,6 juta saksi ke seluruh TPS di Indonesia untuk menjaga suara.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengimbau masyarakat agar tidak dipermainkan hasil hitung cepat (quick count) Pilpres 2024.

OSO mengemukakan hal itu ketika menanggapi hasil hitung cepat yang dirilis sejumlah lembaga survei lainnya bahwa Pilpres 2024 berlangsung satu putaran.

"Kami sudah menyebar 1,6 juta saksi ke seluruh Indonesia dan sama sekali tidak terpancing dengan pihak-pihak lain. Penghitungan suara masih berproses sebab yang menentukan semua ini adalah Tuhan, kebenaran. Rakyat tahu apa yang mereka pilih," kata OSO itu saat melakukan pemantauan hasil quick count di Posko Relawan Mahfud Md., Jakarta, Rabu.

Politikus senior itu mengungkapkan bahwa TPN Ganjar-Mahfud telah menyebarkan 1,6 juta orang saksi ke seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Indonesia untuk menjaga suara.

"Demi keadilan pemilu ini, terutama wasit-wasit, lantas jangan lupa, kami juga telah menyebarkan 1,6 juta sukarelawan ke seluruh TPS di Indonesia untuk mengawasi penghitungan suara, baik manual maupun secara elektoral," kata mantan Ketua DPD RI itu.

Menurut dia, TPN Ganjar-Mahfud secara keseluruhan telah melakukan segala sesuatunya secara maksimal.

Ia juga meminta seluruh pihak agar menunggu hasil akhir dari penghitungan suara secara manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia sehingga tidak terjebak dalam perang opini.

Hal itu karena pasangan calon nomor urut 3 sudah melakukan sesuatu secara maksimal di semua provinsi, bahkan dia menilai hasilnya bagus sekali.

"Jadi, kalau dipermainkan quick count, jangan sampai dipermalukan di kancah internasional. Tahu-tahu quick count di sini berbeda dengan internasional. Di internasional mungkin punya kepentingan khusus. Pasti lebih fair. Ya, terus terang saja, kita semua harus bersabar dan benar-benar kita jadikan ini sebagai landasan demi keadilan," kata OSO.

Baca juga: OSO berharap capres-cawapres yang kalah bisa berlapang dada
Baca juga: OSO ajak pilih pemimpin yang berpihak pada rakyat


Pemilu 2024 meliputi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, Pemilu Anggota DPR RI, Pemilu Anggota DPD RI, pemilu anggota DPRD provinsi, dan pemilu anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Sebelumnya, KPU RI mengumumkan peserta Pemilu 2024 sebanyak 18 partai politik nasional, yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, pemilu anggota legislatif (pileg) juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

KPU RI juga telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari s.d. 20 Maret 2024.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024