Balikpapan (ANTARA) - Jauh sebelum dimulai pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, Balikpapan sudah memandang sumber daya manusia untuk industri dan jasa menjadi penggerak ekonomi.

Pemerintah Kota Balikpapan pada awal tahun 2000-an sudah memfasilitasi pembangunan sejumlah sekolah kejuruan (SMK) dan program vokasi perguruan tinggi seperti Politeknik Balikpapan.

Oleh karena itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menegaskan bahwa ke depan harus banyak lagi politeknik di Balikpapan, apalagi dalam konteks menyambut Ibu Kota Nusantara.

Pendidikan kejuruan atau keahlian yang tersedia memberikan keahlian mulai dari keterampilan menata rumah, binatu atau laundry, kuliner dan memasak, keterampilan teknologi informasi (IT), membuat program dan aplikasi (coding), mekanik listrik, hingga menjadi mekanik alat berat, termasuk juga menjadi perawat dan bidan.

Dalam proses panjang pembangunan IKN, segala macam keterampilan dibutuhkan. Pada masa pembangunan fisik IKN sekarang, keahlian teknis seperti memasang bata pun dihargai. Ilmu administrasi, pembukuan keuangan, dan lain-lain, semuanya dibutuhkan.

Bahkan sebenarnya, pendidikan keahlian vokasi itu tujuannya untuk kemandirian, bukan sekadar menciptakan tenaga terampil untuk pasar kerja. Seseorang dengan keterampilannya, bisa menciptakan lapangan kerja bagi diri dan dengan itu bisa menghidupi dirinya sendiri.

Tuntutan pasar kerja atau penciptaan tenaga terampil guna mencetak wirausahawan itu tersambut langkah Pemerintah Kota Balikpapan saat ini.

Kata kunci utama yang menjadi motor penggerak "genjotan" peningkatan kualitas sumber daya manusia itu adalah sinergi dan kolaborasi.

Dinas Pendidikan Kota Balikpapan yang dipimpin Irfan Taufik merasakan betul tantangan perubahan cepat di Kota Minyak ini, apalagi dengan pembangunan dan perpindahan IKN mulai 2024.


Empat strategi

Empat strategi setidaknya sudah disusun menjadi program prioritas Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud guna mewujudkan sinergi dan kolaborasi bidang pendidikan.

Yang pertama tentu meningkatkan sarana prasarana pendidikan.

Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan terus dikebut oleh Pemerintah Kota Balikpapan, yaitu dengan membangun beragam fasilitas pendidikan.

Salah satunya, peresmian Sekolah Menengah Pertama (SMP) 25 di kawasan Balikpapan Barat  pada 14 Februari 2023. Sekolah itu menjawab kekurangan ruang belajar, sarana pendidikan, di kawasan itu.

Pemkot juga tengah membangun sekolah terpadu yang terletak di kawasan Balikpapan selatan. Sekolah itu bertujuan menampung pelajar tingkat sekolah dasar (SD) dan SMP.

Proses pembangunannya saat ini mencapai 90 persen dan diharapkan pada tahun ini bisa digunakan.

Pemkot Balikpapan juga merencanakan pembangunan satu lagi sekolah negeri untuk tingkat SMP pada 2024. Letaknya di kawasan Balikpapan tengah, mengingat kawasan itu juga kekurangan infrastruktur pendidikan SMP.

Penambahan kebutuhan sekolah itu dilatarbelakangi pertumbuhan penduduk yang meningkat.

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, pada semester pertama 2023 jumlah penduduk Balikpapan mencapai 733.396 jiwa atau bertambah 14.973 jiwa dibandingkan tahun 2022.

Peningkatan jumlah penduduk itu didominasi oleh pendatang yaitu 2,63 persen, sementara kontribusi dari kelahiran hanya 1,43 persen.

Berikutnya, program strategi kedua yaitu peningkatan kompetensi yang menyentuh langsung ke sumber daya manusia (SDM) baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

“Kami harus mengikuti perkembangan zaman, apalagi menjelang pemindahan IKN. Tenaga pendidik atau guru juga harus meningkat kualitasnya,” kata Kepala Disdik Balikpapan Irfan Taufik.

Program strategi ketiga adalah kemudahan layanan dengan sentuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk seluruh satuan pendidikan Kota Balikpapan.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah mengintegrasikan sekolah, guru, murid, dan orang tua melalui TIK.
Pelatihan pemrograman komputer bagi ibu-ibu pengusaha UMKM di Sepaku oleh Otorita IKN. Kegiatan itu merupakan upaya penyiapan kualitas sumber daya manusia dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara. ANTARA/Novi Abdi


Strategi keempat yaitu keterlibatan antardinas agar anak didik tingkat dasar dan menengah memahami dan belajar ilmu praktis seperti musik, kepanduan, olahraga, hingga beragam ketrampilan.

Cabang olahraga dan musik, misalnya, bila ditekuni dengan baik dan serius, juga bisa memberikan kehidupan yang layak.

Guna mewujudkan strategi keempat, Pemkot Balikpapan merencanakan pembangunan sanggar kegiatan belajar (SKB) pada 2025 dan mengangkat tenaga tutor SKB menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

SKB akan menjadi tempat belajar bagi anak-anak dan remaja, termasuk juga orang dewasa, akan beragam hal. Bahkan, peserta belajar bisa meminta kepada pengelola SKB ingin belajar apa, untuk difasilitasi.

Mereka yang ingin belajar memperbaiki barang-barang elektronik, akan disediakan kesempatan oleh pengelola SKB tentang kursus singkat servis barang elektronik.

SKB itu akan berdiri di Balikpapan Utara, Balikpapan Barat, Balikpapan Timur, dan Balikpapan Selatan. SKB dirancang menjadi bangunan yang terbaik untuk anak-anak.


Sertifikasi keterampilan

Ikhtiar peningkatan SDM di Kota Balikpapan bukan hanya dilakoni lembaga eksekutif daerah, DPRD Kota Balikpapan pun mengingatkan warga agar tidak menjadi penonton di rumah sendiri.

Lembaga legislatif daerah itu juga turun tangan dengan pembukaan akses dengan Universitas Negeri Malang di Jawa Timur untuk membuka kelas jarak jauh.

Langkah itu mendukung keberadaan sejumlah perguruan tinggi seperti Politeknik Negeri, Institut Teknologi Kalimantan, Universitas Balikpapan, Sekolah Tinggi Teknik Minyak dan Gas, serta beberapa sekolah tinggi ilmu ekonomi, juga akademi-akademi.

Ketua DPRD Abdulloh menyebut kelas jarak jauh dengan UNM untuk jenjang S-1 dan S-2 untuk semua jurusan dan program, termasuk program doktoral atau S-3 Manajemen dan Ekonomi.

Tidak ada persyaratan khusus untuk mendaftar bagi generasi milenial. Mereka bisa langsung menghubungi salah seorang anggota DPRD untuk diajukan dalam program prioritas peningkatan mutu SDM. DPRD setempat sudah mengawali kerja sama tersebut dan UNM memberikan kemudahan untuk mahasiswa Kota Balikpapan.

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Balikpapan juga tidak ketinggalan andil dalam pengembangan SDM.

Ketua Kadin Balikpapan Yasser Arafat  menyatakan kalangan industri telah menyambung alur pendidikan vokasi dari sisi akademik yang ada di kota itu.

Kadin punya yang sertifikasi yang menjadi bukti standarisasi keahlian, kemampuan, atau keterampilan. Untuk mendapatkan sertifikat, diperlukan pelatihan. Pelatihan inilah yang rutin digelar asosiasi yang berafiliasi pada Kadin.

Apalagi, badan usaha wajib memiliki tenaga ahli atau tenaga terampil yang memegang sertifikat keahlian untuk menjamin prosedur pekerjaan dan hasil pekerjaannya sesuai dengan persyaratan.

Agar SDM tidak kalah saing--selain memperkuat kompetensi seperti tersebut--, warga Balikpapan juga harus memperkuat mental dan harus bisa berinovasi.

“Sejauh ini sudah ada teman-teman pengusaha lokal yang tenaga ahlinya atau tenaga terampil dihasilkan dari pelatihan bersama kami. Mereka sudah turut andil dalam pekerjaan-pekerjaan di IKN,” kata Yasser.

Kolaborasi dan sinergi eksekutif, legilslatif, dan industri selama ini menunjukkan betapa Balikpapan betul-betul terus menggenjot kualitas pendidikan agar tenaga kerja lokal mampu memenuhi tuntutan Ibu Kota Nusantara.








 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024