Jakarta (ANTARA) - Sejumlah tokoh mulai dari istri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid yakni Sinta Nuriyah hingga Quraish Shihab dan lainnya, menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, untuk membahas pentingnya menjaga keutuhan bangsa.

"Sore hari ini para tokoh bangsa, baru saja berdialog dengan Wapres Ma’ruf Amin dan tadi kami membicarakan tentang bagaimana menjaga keutuhan bangsa," kata putri sulung Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid usai pertemuan di Jakarta, Kamis.

Alissa menjelaskan bahwa para tokoh yang hadir membuat sebuah inisiatif berupa Gerakan Nurani Bangsa yang berangkat dari keinginan untuk menjaga keutuhan bangsa dan cita-cita bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Dia mengatakan, untuk bisa menjaga cita-cita bangsa, dibutuhkan proses berbangsa, bernegara yang amanah dan baik, yang dalam hal ini perlu terus disuarakan bersama.

"Dan ini yang tadi disampaikan tokoh bangsa dan juga disampaikan oleh Wapres,' kata Alissa.

Baca juga: Sinta Nuriyah ajak publik pilih pemimpin yang bisa jaga keutuhan

Baca juga: Sinta Nuriyah ingatkan masyarakat pentingnya Bhinneka Tunggal Ika


Alissa mengatakan dalam kunjungan tersebut hadir perwakilan tokoh-tokoh Gerakan Nurani Bangsa seperti Sinta Nuriyah selaku ketua, Quraish Shihab, KH. Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Makarim Wibisono, Kardinal Suharyo, serta Pendeta Gomar Gultom.

“Tadi kami mendiskusikan banyak sekali hal, termasuk transisi kepemimpinan pada tahun 2024, bagaimana menjaga agar seluruh penyelenggara negara tetap pada netralitas-nya. Tadi wapres menekankan ini sebagai bentuk amanah, dan beliau tadi menyampaikan senang sekali, karena para tokoh bangsa masih mau memikirkan dan ikut mengawal perjalanan bangsa ini," jelasnya.

Menurut Alissa, Wapres berharap para tokoh terus menyampaikan harapan-harapan terkait keutuhan bangsa kepada seluruh penyelenggara negara dan para pihak terkait, agar tetap setia pada perjalanan hidup yang panjang, tidak sebatas pada pilpres saja atau pada satu penggal kehidupan saja.

"Ini perjalanan panjang, harus mewariskan sesuatu yang lebih baik kepada anak cucu. Begitu yang disampaikan Wapres," imbuh dia.

Lukman Hakim Saifuddin menambahkan bahwa pihaknya bertemu pada titik yang sama yaitu komitmen agar bangsa Indonesia di tengah kemajemukan yang beragam, dapat tetap utuh, terjaga dan terawat dengan baik, layaknya diwariskan para pendahulu.

"Jadi keutuhan bangsa menjadi concern kami," ucap Lukman.

Lukman mengatakan pemilu sebagai sebuah agenda politik periodik yang hakekat-nya keniscayaan dari proses demokrasi, tidak terhindarkan melahirkan banyak polarisasi yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa.

Menurut Lukman, hal itu menjadi alasan pihaknya menyuarakan pentingnya menjaga keutuhan bangsa, guna mengingatkan kesadaran seluruh anak bangsa bahwa keutuhan bangsa harus dijaga dengan cara lebih mengedepankan nilai-nilai, moral, etika, asas kepantasan dan kepatutan.

"Tadi oleh Wapres sendiri ditekankan bahwa setiap kita seluruh anak bangsa hendaknya selalu disadarkan agar senantiasa menggunakan akal sehat-nya dan hati yang bersih. Itu dua hal yang bukan untuk dipisahkan apalagi diperhadapkan atau dibentur-bentur-kan, tetapi satu kesatuan yang harus digunakan secara bersama," jelasnya.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024