Berdasarkan informasi yang dia terima, bahwa banjir yang terjadi bukan siklus 5 tahun, tapi 20 tahun. Namun, kondisi saat ini termasuk cukup ekstrem
Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Edy Natar Nasution menyerahkan 10 ton beras di kilometer 75-76, atau Desa Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau untuk meringankan beban kebutuhan pangan warga yang terdampak banjir di daerah itu.

"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan pemerintah kepada masyarakat. Selain itu, Pemerintah Provinsi Riau juga berupaya membangun dapur umum di Komplek Perumahan Bhakti Praja, Pangkalan Kerinci, dan juga pada beberapa lokasi lain yang dilanda banjir," kata Edy Natar Nasution di Pelalawan, Minggu.

Baca juga: BPBD Solok bersama warga bangun rumah darurat untuk korban longsor 

Menurut Edy Natar Nasution berdasarkan informasi yang dia terima, bahwa banjir yang terjadi bukan siklus 5 tahun, tapi 20 tahun. Namun, kondisi saat ini termasuk cukup ekstrem.

Ia menyebutkan, saat ini ada beberapa daerah kabupaten yang meningkatkan status banjir menjadi tanggap darurat. Sedangkan Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat mulai 22 Desember 2023 sampai 31 Januari 2024 atau selama 40 hari.

"Kita tetap akan memantau situasi dan kondisi banjir dan berdasarkan informasi dari BMKG banjir akan terjadi sampai akhir Januari 2024 sehingga seluruh elemen masyarakat perlu bergerak bersama," katanya.

Baca juga: Kabupaten OKU ditetapkan status siaga darurat bencana alam

Bupati Pelalawan Zukri Misran mengatakan dari 4.600 KK yang terdampak tercatat 80 persen warga yang masih mengungsi akibat air sudah memasuki rumah mereka. Posisi yang ditinjau Pak Gubernur ini di kilometer 75 sedangkan di titik rawan atau paling dalam ada di KM 83.

Kasat Lantas Polres Pelalawan, AKP Akira Ceria mengatakan, ketinggian air hari ini mencapai sekitar 100 sentimeter hingga 110 sentimeter. Air mulai surut dari sebelumnya setinggi 150 sentimeter hingga 160 sentimeter. Arus lalu lintas di jalur Jalintim (Jalan Lintas Timur) saat ini berjalan normal dan pihaknya masih memberlakukan sistem buka tutup.

Karena banjir masih menggenangi jalur lintas timur, Akira menghimbau pengendara untuk dapat mematuhi rambu-rambu lalu lintas, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Sudin Gulkarmat Jaksel siapkan 24 perahu karet untuk penanganan banjir

Pewarta: Frislidia
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024