"Pelaksanaan tetes polio ini sebagai langkah preventif dalam mencegah penyebaran polio masuk ke Kabupaten Sleman," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat meninjau pelaksanaan Sub-PIN Polio di Kalurahan Donoharjo, Ngaglik, Jumat.
Menurut dia, penyebaran polio sudah masuk di beberapa daerah di Jawa Tengah, sehingga Kabupaten Sleman harus melakukan langkah pencegahan dini salah satunya melalui tetes polio ini.
"Kami mengajak seluruh masyarakat Sleman yang memiliki anak usia 0 sampai 7 tahun untuk diberi imunisasi polio di pos pelayanan terdekat agar anak-anak kita tetap sehat serta terhindar dari polio khususnya," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan pelaksanaan Sub-PIN Polio ini dilakukan dua tahap yakni tahap pertama mulai 15 sampai 20 Januari 2024 dan tahap dua pada 19 hingga 24 Februari 2024.
Baca juga: Kemenkes: Cakupan Sub PIN Polio hari keempat capai 76,9 persen
Baca juga: Kemenkes minta pemerintah daerah tingkatkan sosialisasi Sub PIN Polio
Baca juga: Tolak imunisasi polio anak, Wali Kota Semarang lakukan pendekatan
"Tetes polio diberikan sebanyak dua kali dengan jarak minimal satu bulan dan dapat diperoleh gratis di puskesmas, posyandu, TK, sekolah dasar, MI dan pos imunisasi lainnya," katanya.
Ia mengatakan bahwa polio ditetapkan oleh Kemenkes sebagai kejadian luar biasa di awal 2024 setelah ada kasus polio di beberapa wilayah di Jawa Tengah.
"Sebagai Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, Kabupaten Sleman perlu melakukan tindakan salah satunya pelaksanaan Sub-PIN polio," katanya.
Cahya mengatakan, vaksin yang diberikan yakni NOPV tipe 2 yang diharapkan mampu memutus rantai penularan polio agar tidak berjangkit di Sleman.
"Target pelaksanaan Sub-PIN Polio di Sleman sebesar 95 persen," katanya.
Baca juga: Kemenkes: 47,5 persen anak di Jatim telah mengikuti Sub PIN Polio
Baca juga: Kemenkes: Sub PIN Polio capai target cakupan pada hari pertama
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
