Jakarta (ANTARA) -
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menyarankan ada jalur siswa berprestasi untuk menarik minat lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat masuk ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
 
"Ada fakta menarik, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyediakan jalur khusus jalur prestasi kepemimpinan yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang pernah menjabat sebagai Ketua OSIS. Kita bagaimana? Apakah ada cara-cara cerdik dan kreatif seperti ini untuk menarik minat masuk ke PTKIN?," ujar Menag saat menghadiri Peluncuran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) PTKIN di Jakarta, Jumat malam.
 
Ia juga menyoroti fakta yang terjadi di lapangan terkait menjadikan PTKIN sebagai pilihan kedua, bukan pilihan utama pada saat Seleksi Nasional Pendaftaran Mahasiswa Baru (SNPMB).
 
"Biasanya anak-anak itu menjadikan PTKIN sebagai pilihan kedua karena pilihan pertamanya gagal. Kita tidak boleh memungkiri fakta seperti itu, meskipun tidak seluruhnya. Akibatnya kita belum bisa mendapatkan sumber daya yang cukup baik untuk mendongkrak PTKIN menjadi perguruan tinggi yang unggul," ucapnya.
 
Data yang dipaparkan Menag Yaqut, universitas terbaik di Indonesia di peringkat dunia atau world ranking ada di urutan ke-583, apabila dibandingkan dengan PTKIN terbaik yakni Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati, ada di peringkat 3345.
 
"Jauh sekali. Jadi kalau kita ingin serius mengembangkan PTKIN, hal-hal begitu (inovasi seperti yang dilakukan perguruan tinggi negeri) harus tahu," tuturnya.
 
Selain itu, menurutnya, masih belum ada jurusan yang menyiapkan mahasiswa di PTKIN untuk menghadapi zaman disruptif yang penuh ketidakpastian dan menuntut keahlian-keahlian baru.
 
"Yang banyak kita kelola itu syariah, tarbiyah, ushuluddin. Perlu ada jurusan distingsi (pembeda yang unggul), supaya ketika mencari jurusan tertentu, di tempat lain tidak ada, tetapi ada di UIN, perlu ada yang kita pikirkan. Keunggulan UIN itu banyak sekali, tetapi kita belum bisa mengelola keunggulan yang banyak itu menjadi daya tarik," paparnya.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024