Jakarta (ANTARA) - Partai Hanura menyiapkan sekitar 1,6 juta kader yang akan ditugaskan sebagai saksi di tempat pemungutan suara seluruh Indonesia untuk mengawal perolehan suara Hanura dan juga pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud pada Pemilu 2024.

"Ada 1,6 juta sumber data manusia yang siap ditugaskan untuk bertarung mengawal suara Pemilu 2024, baik pemilihan legislatif maupun pilpres, dari tingkat desa sampai nasional. Kita tidak mau ada kecurangan pada Pemilu 2024 dan kita akan menempatkan dua orang kader di setiap TPS," kata Ketua Badan Saksi Nasional (BSN) Partai Hanura Benny Rhamdani pada peresmian kantor BSN di Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu.

Benny menerangkan para saksi tersebut akan ditugaskan untuk mengawal suara Hanura di 38 provinsi, sekaligus mengawal suara pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Dari 1,6 juta orang kader tersebut, nantinya akan ditugaskan dua orang di setiap TPS, terdiri atas 820.161 TPS di dalam negeri dan 3.059 TPS di luar negeri.

Baca juga: Hanura gelar pelatihan saksi untuk kawal suara Ganjar-Mahfud

Benny mengatakan penyiapan saksi itu sebagai salah satu upaya Partai Hanura untuk memastikan gelaran Pemilu 2024 berjalan dengan jujur dan adil, termasuk memastikan kemenangan partainya.

"Ini adalah bagian dari partisipasi kita untuk mengawal demokrasi yang benar-benar langsung, umum, bebas dan rahasia, tentu subjektivitasnya memastikan satu suara Hanura adalah satu suara yang berharga karena setiap suara itu diberikan oleh rakyat," jelas Benny dalam keterangan tertulisnya.

Benny menjelaskan bahwa kantor pusat BSN nantinya menjadi sentral untuk menghimpun data pemungutan suara dari seluruh TPS, sekaligus memantau pergerakan suara secara real count.

Baca juga: OSO nilai kemenangan satu putaran tidak akan gampang diraih

Partai Hanura telah menyiapkan SDM yang berkompeten di bidangnya untuk memantau dengan sistem yang canggih sehingga tidak ada celah-celah sedikitpun lawan politik melakukan kecurangan.

Benny mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan di gelaran pesta demokrasi lima tahunan, dinodai dengan cara-cara culas, sebagaimana isu yang marak beredar di ruang publik.

"Ini era digitalisasi, kita punya IT, SDM yang sangat ahli di IT, di mana setiap saksi di TPS nanti wajib memegang formulir C1, ini dokumen resmi hasil perhitungan suara. Nah, dokumen C1 ini nanti difoto, kemudian dikirim ke cabang BSN sampai ke nasional. Selain itu, di dapur nasional mereka juga akan melakukan input, jadi tidak ada satu pun suara yang tercecer," ujarnya.

Benny meminta kepada semua kader untuk tidak takut terhadap bentuk intimidasi apa pun demi memperjuangkan muruah partai dan demokrasi yang bersih dari tangan-tangan kotor yang harus dengan kekuasaan.

"Saya sampaikan bahwa yang kita tugaskan ini merupakan kader terbaik, mandat yang sangat berat kita berikan kepada mereka. Tapi, saya yakin kader Partai Hanura ini semuanya petarung, kita tidak boleh kalah kepada orang-orang yang harus dengan kekuasaan dengan merusak nilai-nilai demokrasi yang telah dibangun bertahun-tahun," tuturnya.

Baca juga: Hadiri silaturahmi kader Hanura Kepri, OSO dorong kemenangan di daerah
Baca juga: OSO apresiasi banyak anak muda bersedia jadi saksi TPS

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024