Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie mengingatkan masyarakat untuk berorientasi pada produk lokal guna menekan impor yang kondisinya terancam gejolak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Saya dalam hal ini sarankan supaya kita berorientasi produksi dalam negeri," kata Habibie yang ditemui usai menghadiri acara Malam Resepsi HUT Ke-19 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Jakarta, Kamis malam.

Menurut mantan Menteri Riset dan Teknologi itu, orientasi masyarakat Indonesia masih sangat lekat dengan produk impor atau asing. Setiap barang dengan label impor atau memiliki embel-embel nama asing pasti langsung laku di pasaran.

"Saya sendiri dengar laporan bahwa kita ini orangnya tiap dengar barang ada nama Bangkok, California, impor, dia beli. Malah ada pepaya buatan dalam negeri yang enak tapi sulit dipasarkan, setelah diberi nama keren seakan dari luar negeri, langsung laku," jelasnya.

Hal semacam itu, menurut Habibie, masih banyak ditemui di semua kalangan masyarakat. Padahal, memanfaatkan bahan baku lokal jauh lebih menguntungkan ketimbang menggunakan bahan baku impor di tengah gejolak ekonomi seperti saat ini.

"Sebenarnya untuk perusahaan-perusahaan yang dalam hal ini memanfaatkan bahan baku hampir semua dari dalam negeri dia diuntungkan. Kalau perusahaan yang bahan bakunya diimpor, pasti kewalahan," ujarnya.(*)

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013