PT KPI Dumai penyumbang keuntungan terbesar kedua kilang se-Indonesia

 

General Manager PT KPI Unit Dumai Didik Subagyo, di Dumai, Kamis, mengapresiasi setiap kerja keras yang diberikan dalam memberikan capaian terbaik bagi perusahaan tahun 2023 lalu, terutama melalui sejumlah program efisiensi dan inovasi yang dilaksanakan.

"Capaian PT KPI Unit Dumai tahun 2023 cukup membanggakan, terlihat dari Key Performance Indicator (KPI) yang mencapai angka 103,89 persen," katanya pula.

Didik Subagyo menjelaskan beberapa program produksi dan efisiensi yang dijalankan selama tahun 2023, seperti reformulasi 'Used Coocking Oil" (UCO) ke "PatraSK" sebanyak 2.400 MB menghasilkan "cost impact" sebesar 25 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Kemudian produksi avtur dengan "cost impact" sebesar 8,2 juta dolar AS, ekspor produk LSFO kilang Sei Pakning dengan "cost impact" sebesar 2,5 juta dolar AS. Lalu produksi pertalite dengan "cost impact" sebesar 1,7 juta dolar AS.

"Optimasi pola lifting produk SF-02 dengan 'cost impact' sebesar 0,003 juta dolar AS, inovasi penggantian valve PL-C-100 yang menghasilkan 'cost saving' sebesar 0,02 juta dolar AS, serta berbagai program efisiensi dan inovasi lainnya," ujarnya pula.

Didik Subagyo melanjutkan bahwa tidak hanya program inovasi guna peningkatan keuntungan, PT KPI Unit Dumai juga menjalankan sejumlah program "lesson learned" dan "improvement" di antaranya seperti instalasi penangkal petir, pencegahan "overfill", pencegahan "hydrogeb attack", pencegahan korosi sulfur, digitalisasi "Asset Integrity Management System" (AIMS), serta pencegahan korosi "Corrosion Under Insulation" (CUI).

"Kita patut berbangga dengan pencapaian di tahun 2023, namun tidak boleh cepat berpuas diri. Tahun 2024 sudah menanti kita dengan target kinerja yang lebih menantang. Namun dengan kolaborasi yang baik, kita pasti bisa berbuat yang lebih baik lagi," kata Didik Subagyo.