Pasukan memburu teroris ke kamp-kamp mereka dengan dukungan udara dan sekitar 50 gerilyawan tewas dalam tembak-menembak."
Maiduguri, Nigeria (ANTARA News) - Militer Nigeria menyatakan, Jumat, pasukan membunuh 50 gerilyawan Boko Haram dalam operasi yang dilakukan sebagai tanggapan atas serangan gerilya terhadap warga sipil di wilayah timurlaut negara itu.

Orang-orang bersenjata yang diduga anggota Boko Haram menyerbu kota Gajiran di Nigeria timurlaut, Kamis, memberondongkan tembakan di sebuah pasar yang menewaskan 15 orang, kata penduduk, lapor AFP.

Militer mengirim pasukan dengan dukungan udara untuk memburu penyerang, kata juru bicara militer daerah itu, Sagir Musa, kepada wartawan di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

"Pasukan memburu teroris ke kamp-kamp mereka dengan dukungan udara dan sekitar 50 gerilyawan tewas dalam tembak-menembak," kata Musa.

"Pasukan masih memburu sisa-sisa teroris yang melarikan diri dengan memblokade semua rute pelarian yang mungkin dilewati," tambahnya.

Gajiran terletak sekitar 85 kilometer dari Maiduguri, ibu kota Borno.

Negara Bagian Borno, yang merupakan pangkalan Boko Haram dimana kekerasan terakhir itu terjadi, dilanda gelombang serangan serupa terhadap warga setempat dalam beberapa pekan terakhir ini.

Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.

Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada 14 Mei, Presiden Goodluck Jonathan memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian timurlaut, Borno, Yobe dan Adamawa, daerah-daeran dimana kelompok militan Boko Haram melancarkan puluhan serangan.

Presiden untuk pertama kali mengakui bahwa daerah-daerah di negara bagian Borno, pusat konflik Boko Haram, telah "diambil alih" oleh gerilyawan dan kedaulatan Nigeria dirongrong.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.

Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat pada 20 Januari 2012, menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.

Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.

Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.

Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.

Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.

Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013