jangan sampai bahasa Bali itu punah
Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, terus mengupayakan pelestarian bahasa Bali sebagai bahasa ibu diantaranya melalui pelaksanaan Bulan Bahasa Bali yang digelar dengan berbagai lomba dari 2-9 Februari 2024.

"Bahasa, aksara dan sastra Bali merupakan warisan leluhur adiluhung yang harus dilestarikan," kata Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana di Denpasar, Jumat.

Sekda Alit Wiradana mewakili Wali Kota Denpasar membuka pelaksanaan Bulan Bahasa Bali ke-6 tingkat Kota Denpasar yang juga dihadiri perwakilan desa adat dan sejumlah sekolah di Ibu Kota Provinsi Bali itu.

Baca juga: Disbud hadirkan lomba stand up comedy Bahasa Bali saat bulan bahasa
Baca juga: Balai Bahasa Provinsi Bali gelar Festival Tunas Bahasa Ibu 2023


Menurut dia, bahasa, aksara dan sastra Bali harus dilestarikan dan dikenalkan sejak dini mulai dari tingkat anak-anak sehingga dalam kegiatan Bulan Bahasa Bali juga melibatkan siswa dari jenjang SD hingga SMA.

"Bahasa Bali juga merupakan bahasa ibu harus terus digelorakan dan jangan sampai bahasa Bali itu punah," katanya.

Oleh karena itu, tugas pemerintah untuk memfasilitasi bersama dengan para pemangku kepentingan sehingga pelaksanaan Bulan Bahasa Bali menjadi bagian untuk mengingatkan serta mengevaluasi.

"Jika kreativitas sudah didasari oleh kebudayaan Bali, itulah dinamakan jadi diri yang menjadi nafas pembangunan di Bali," ucapnya.

Baca juga: Balai Bahasa gelar Festival Cakap Berbahasa bagi penutur asing di Bali
Baca juga: Komis IV DPRD Bali siap perjuangkan keberadaan penyuluh Bahasa Bali


Alit Wiradana menambahkan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali ini juga dapat menjadi wahana pelestarian dan pengembangan kebudayaan Bali secara berkelanjutan sehingga diharapkan mampu menjadi jembatan antara kebudayaan dan globalisasi serta mampu beradaptasi terhadap kemajuan peradaban.

"Ke depan tentu kita berharap segala kegiatannya terus dikembangkan sehingga mampu mendukung penguatan dan pengembangan budaya Bali, termasuk bahasa, sastra, dan aksara Bali," katanya lagi.

Pihaknya bangga karena pelaksanaan Bulan Bahasa Bali telah dilaksanakan dari tingkat desa/lurah, kecamatan hingga tingkat Kota Denpasar.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara mengatakan tema gelaran Bulan Bahasa tahun ini yakni "Jana Kerthi-Dharma Sadhu Nuraga".

Kegiatan Bulan Bahasa Bali dilaksanakan dengan Lomba Nyurat (menulis) Lontar, Bali Simbar, Nyurat Aksara Bali, Lomba Ngewacen (membaca) Aksara Bali Ring Lontar, dan Lomba Mesatua (bercerita) Bali, Pidarta (pidato) hingga Debat Bahasa Bali.

"Dari berbagai lomba yang diadakan diikuti peserta sebanyak 324 orang mulai dari siswa-siswi, sekaa teruna (kelompok pemuda-pemudi) hingga para pengurus adat seperti bendesa adat/kelian adat," ujarnya.

Baca juga: Kemdikbudristek ajak anak Papua cintai dan lestarikan bahasa daerah
Baca juga: Revitalisasi bahasa daerah penting untuk mencegah kepunahan
Baca juga: Lindungi bahasa daerah, Kutai Kartanegara gelar festival bahasa ibu

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024