Jakarta (ANTARA/JACX) - Calon presiden nomor urut satu Anies Rasyid Baswedan menyebut sebanyak 15 juta orang menjadi korban kekerasan seksual dan kekerasan mental. 

“Kesehatan mental, kekerasan seksual, lebih dari 15 juta orang jadi korban. Ini problem-problem yang tidak menjadi kepedulian segelintir elit. Ini adalah kepedulian rakyat kebanyakan,” ujar Anies dalam debat kelima yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Ahad. 

Benarkah klaim tersebut? 

Penjelasan

Associate Professor, Data Science Program Monash University Indonesia & Co-director Monash Data and Democracy Research Hub, Derry Wijaya, mengatakan ada sejumlah faktor risiko berkaitan dengan kemunculan gangguan mental pada remaja. 

“Penelitian tersebut juga menemukan satu dari tiga remaja Indonesia mempunyai masalah kesehatan di rentang usia 10-17 tahun. Angka tersebut setara dengan 15,5 juta remaja,” kata Derry.

Jenis gangguan mental yang banyak diderita remaja adalah gangguan kecemasan (gabungan fobia  sosial dan gangguan cemas menyeluruh) 3,7 persen, gangguan depresi mayor (1,0 persen), gangguan perilaku (0,9 persen), hingga gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) dengan angka masing-masing 0,5 persen.

Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, mengatakan pernyataan calon sulit diverifikasi, karena tidak ada parameter waktu yang digunakan. 

“Berbasis data pengaduan Komnas Perempuan sepanjang tahun 2022, kekerasan seksual merupakan kasus tertinggi (1.127 kasus),” kata Halili.

KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Selepas debat pertama Pilpres 2024 pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, debat ketiga 7 Januari 2024, dan debat keempat pada 21 Januari 2024, KPU menggelar debat kelima di Balai Sidang Jakarta.

Debat pamungkas Pilpres 2024 sekaligus menjadi debat ketiga yang mempertemukan para capres dan KPU menyelenggarakannya dengan tema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.

Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia.

Baca juga: Kemendikbudristek sebut satuan pendidikan darurat tindak kekerasan

Baca juga : Psikiater: Perundungan berpengaruh pada prestasi akademik di sekolah

 

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024