Jakarta (ANTARA) - Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan mengawali sambutan dan pemaparannya dalam debat kelima capres, Minggu malam dengan menggunakan bahasa isyarat yang berkaitan dengan waktu dan perubahan.

Anies terlihat menunjuk ke jam tangannya dengan tangan kanan. Selanjutnya, menggerakkan jari melingkar dari depan ke belakang.
 

“Persoalan bangsa kita hari ini, republik kita hari ini adalah ketimpangan, ketidaksetaraan, ketidakadilan, ketimpangan antara Jakarta dengan luar Jakarta, Jawa luar Jawa, kaya-miskin, desa-kota, pendidikan umum-pendidikan agama, pendidikan kejuruan dan teknis, ini ketimpangan yang jadi fenomena yang membahayakan negeri ini,” kata Anies dalam debat kelima capres yang diikuti secara daring di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Anies tersenyum lebar tanggapi pertanyaan Ganjar soal pembagian bansos
 

Hanya berlangsung selama beberapa detik saja, setelah moderator mempersilakan Anies menyampaikan pemaparannya, segera mengangkat dan mengepalkan satu tangannya dan menunjuknya dengan tangan yang lain.
 

Usai membuat gerakan seperti menunjukkan ‘waktu’, Anies memutar kedua tangannya ke satu arah seperti mengisyaratkan soal perubahan.

 Setelahnya, mantan gubernur DKI Jakarta itu segera berbicara mengenai ketimpangan yang dirasakan rakyat Indonesia.
 

Anies berujar segelintir orang telah menguasai perekonomian bangsa yang mendirikan bangsa hanya untuk kepentingan pribadi maupun sejumlah kelompok. Padahal seharusnya, kekuasaan dibangun untuk membangun bangsa dan menciptakan kesetaraan bagi semua.

Baca juga: Hadiri debat kelima capres, AMIN kompak kenakan jas hitam formal
 

Ia mengupas paparannya dengan menyatakan pendahulu bangsa mendirikan bangsa dengan tujuan memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat di berbagai bidang.

"Sayangnya hal tersebut justru berbanding terbalik dengan kondisi saat ini yang mana sejumlah pihak sibuk memperebutkan kekuasaan," imbuhnya.
 

Masalah lainnya yang diungkit Anies ada sekitar 45 juta orang belum bekerja layak, sekitar 70 juta orang belum punya jaminan sosial, akses pendidikan yang tidak merata membuat suram kehidupan anak-anak dan lain sebagainya.
 

“Saya berangkat sebagai pengajar, mendapat tugas di balai politik, kami akan membawa gagasan pendiri republik, untuk mewarnai republik ini untuk bisa mengarahkan republik ke depan kepada format awal,” kata dia.
 

Komisi Pemilihan Umum menggelar Debat Kelima Capres Pemilu 2024 yang akan diikuti oleh tiga capres di Balai Sidang Jakarta di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu dimulai pukul 19.00 WIB.
 

Debat yang diikuti oleh ketiga capres untuk ketiga kalinya itu mengangkat tema terkait kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
 

Debat capres tersebut dipandu dua moderator, yakni Andromeda Mercury dan Dwi Anggia. Kemudian, terdapat 12 orang panelis sebagai tim penyusun pertanyaan untuk ketiga capres peserta Pilpres 2024.

Baca juga: Sejumlah petinggi tim pemenangan paslon tiba di JCC
 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024