Jakarta (ANTARA) - Pakar gestur dan mikro ekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) Monica Kumalasari menganalisis pesan yang tersampaikan dari gestur dan mikro ekspresi tiga calon presiden (capres) pada debat terakhir peserta pemilihan presiden tahun 2024.

"Debat kelima capres atau debat terakhir Pilpres semalam ini nuansanya penuh dengan mitigasi risiko," kata Monica saat dihubungi ANTARA pada Senin.

Pada debat terakhir peserta pemilihan presiden yang diselenggarakan di Jakarta pada Minggu (4/2) malam, menurut dia, capres Anies Baswedan (nomor urut 1), Prabowo Subianto (nomor urut 2), maupun Ganjar Pranowo (nomor urut 3) berdebat dengan penuh kehati-hatian.

Monica juga menyebut adanya chemistry antara capres nomor urut 1 dan 3 dalam debat tersebut.

Walaupun tidak selalu, menurut dia, Anies dan Ganjar kerap terlihat "saling mendukung" pernyataan satu sama lain dan menyerang Prabowo.

"Jadi ada pertanyaan-pertanyaan memprovokasi, seperti perihal bansos, artinya dari nomor urut 1 dan 3 untuk menyerang 2. Tetapi ini lebih merupakan suatu kolaborasi," kata Monica.

Menurut dia, keputusan untuk menjalankan langkah itu kemungkinan dipengaruhi oleh angka elektabilitas Prabowo yang masih lebih tinggi dibandingkan elektabilitas Anies dan Ganjar.

Debat terakhir, ia mengatakan, seakan menunjukkan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 dan 3 sedang bersiap untuk berkolaborasi dan menyusun strategi ke depan, memitigasi risiko bila pemilu 2024 dilaksanakan dua putaran.

"Debat semalam ini justru mengambang dan masyarakat akan semakin bingung. Dan apakah ini merupakan ciri-ciri dari pemilu damai? Saya melihatnya ini adalah damai untuk para kontestan, bukan untuk para pemilih, dengan adanya mitigasi risiko tadi," Monica menjelaskan.

Baca juga: Hasto: Ganjar-Anies punya kemiripan saat Debat Kelima Pilpres 2024

Berdasarkan analisis gestur dan mikro ekspresinya, menurut dia, Prabowo pada debat terakhir tampil lebih tenang dibandingkan pada debat sebelumnya.

"Kali ini Prabowo terlihat lebih tenang, lebih cool, bahkan dengan banyak pernyataan-pernyataan yang menyatakan persetujuan," katanya.

Monica mengemukakan dua hipotesis dibalik tampilan Prabowo yang lebih tenang dalam debat terakhir, yang pertama karena kondisi kesehatannya memang sedang menurun seperti isu yang sebelumnya beredar. 

Menurut dia, kehadiran seorang dokter dan mantan menteri kesehatan, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Terawan Agus Putranto, di barisan pendukung Prabowo menjadi salah satu indikasi yang memperkuat hipotesis perihal masalah kesehatan.

"Beliau (Terawan) sebagai pendukung atau sebagai tenaga medis, atau merupakan dua-duanya, ini semakin memperkuat bahwa hipotesis pertama adalah karena kondisi kesehatan. Ini juga yang akhirnya berlaku, Beliau (Prabowo) menolak untuk menjawab pertanyaan bahkan berfoto setelah akhir sesi debat," ujar Monica.

Hipotesis kedua, menurut Monica, penampilan lebih tenang Prabowo dalam debat kelima merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan elektabilitas dengan menunjukkan kemampuan mengendalikan emosi dengan baik.

"Ini memang merupakan suatu cara untuk mendulang lagi elektibilitas yang lebih tinggi. Jadi, masyarakat akan melihat lagi bahwa (capres nomor) 2 ini sudah cukup tertata emosinya dan akan mendapatkan tempat di hati masyarakat. Apalagi masyarakat pemilih kita ini adalah masyarakat yang penuh dengan belas kasih," ia menjelaskan.

Komisi Pemilihan Umum RI telah menetapkan tiga peserta pemilihan presiden dan calon wakil presiden tahun 2024, yakni pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (nomor urut 3).

Kampanye Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dan dilanjutkan dengan masa tenang dari 11 sampai 13 Februari 2024.

Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.

Baca juga:
JPPRA sayangkan isu kekerasan seksual tak banyak dibahas capres
Pengamat: Isu peluang kerja belum dibahas mendalam di debat capres


Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024