Saya enggak ikut kebijakan itu, kami sama Bapanas memang kerja sama. Bantuan pangan beras.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmojo (Tiko) mengatakan tidak terlibat dalam kebijakan penghentian sementara penyaluran bantuan pangan beras selam masa tenang pemilu.

Tiko menyampaikan, bantuan pangan beras merupakan kewenangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang disalurkan melalui Perum Bulog.

"Saya enggak ikut kebijakan itu, kami sama Bapanas memang kerja sama. Bantuan pangan beras," ujar Tiko saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Tiko menjelaskan, bantuan pangan beras sebagai intervensi dari lonjakan harga pangan merupakan beras yang dikeluarkan dari Bulog.

Namun demikian, Tiko enggan memberi menjelaskan alasan penghentian sementara bantuan pangan beras. Menurutnya, BUMN Pangan adalah pihak yang paling tepat untuk memberikan informasi terkait.

"Disampaikan saja, kan memang beras masih mahal dan masih banyak yang membutuhkan," kata Tiko.

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memastikan penyaluran bantuan pangan beras disetop sementara pada masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Penghentian sementara ini dilakukan agar proses pemilu berjalan dengan tenang.

"Jadi, tanggal 8 sampai 9 Februari yang merupakan hari libur nasional dan 10 Februari yang menjadi hari terakhir kampanye, lalu 11 sampai 13 Februari yang merupakan masa tenang pemilu, bantuan pangan beras akan dihentikan sementara untuk menghormati Pemilu dan pemuktahiran data," kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.

Dalam Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, masa kampanye Pemilu 2024 berakhir pada Sabtu 10 Februari. Setelahnya, ada masa tenang pemilu yang berlangsung mulai Minggu 11 Februari sampai dengan Selasa 13 Februari.

Arief mengatakan pihaknya akan menginformasikan kembali secepatnya mengenai keputusan penyaluran bantuan pangan beras ini, karena Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) juga sudah membuat perencanaan distribusi ke Indonesia.

Sejauh ini, kata Arief, bantuan pangan betas ini sangat efektif menahan kenaikan harga akibat turunnya produksi beras.

Ia menekankan bahwa bantuan pangan beras sudah direncanakan jauh-jauh hari dan sangat diperlukan masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca juga: Bapanas: Bantuan pangan dihentikan sementara untuk hormati Pemilu
Baca juga: Pemprov Sumut: Masyarakat rasakan dampak positif bansos beras

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024