Demak (ANTARA) - Bupati Demak Eisti'anah memastikan kebutuhan dasar pengungsi terdampak banjir di berbagai daerah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah terpenuhi, termasuk warga setempat yang mengungsi ke wilayah Kabupaten Kudus.

"Sejak awal terjadi banjir, kebutuhan kebutuhan logistik makanan untuk para pengungsi dipenuhi, termasuk yang mengungsi di Kabupaten Kudus juga dipenuhi. Kalaupun masih ada yang belum terpenuhi akan diupayakan," kata Bupati Demak Eisti'anah di sela mendampingi Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana mengunjungi tempat pengungsian di Terminal Induk Jati Kudus setelah sebelumnya mengunjungi pengungsian di Jembatan Tanggulangin di Kudus, Sabtu.

Apalagi, Pemkab Demak baru saja menerima bantuan logistik dari Kementerian Sosial senilai Rp277,517 juta dan logistik dari Dinas Sosial Provinsi Jateng senilai Rp27,95 juta.

Pihaknya juga menerima bantuan berupa pangan dan obat-obatan dari gerakan BUMD Jateng peduli bencana banjir di Demak. Penyerahan oleh Pj Gubernur Jateng di Terminal Induk Jati Kudus.

Dengan bantuan yang ada, pihaknya akan berupaya memenuhi semua kebutuhan pengungsi, baik di Demak maupun Kudus.

Baca juga: 11.400 orang mengungsi akibat banjir Demak

Nana juga berdialog dengan sejumlah pengungsi sekaligus mendengarkan keluhan mereka soal surat-surat berharga milik warga yang hilang karena terbawa arus air.

"Sabar ya Bu, nanti dicatat semua apa saja yang hilang. Nantinya diurus dan sebutkan bahwa hilangnya karena bencana banjir," ujarnya.

Ia bersyukur karena para pengungsi dalam kondisi sehat, karena kesehatan hal utama harus diperhatikan.

"Permasalahan bantuan makanan, Pemprov Jateng, Kemensos, dan kabupaten bekerja sama menyiapkan dapur umum untuk membantu para pengungsi," ujarnya.

Meskipun banjir mulai surut dibandingkan dengan sebelumnya, seperti di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak, dimungkinkan jumlah pengungsi bertambah karena masih ada evakuasi.

"Kami tentu ikut prihatin, tetapi mereka terhibur dengan adanya bantuan pemerintah dan masyarakat karena merasa diperhatikan," ujarnya.

Suci, seorang pengungsi asal Desa Karanganyar, Demak, mengaku dompet suaminya berisi KTP-elektronik, SIM, dan STNK hilang di genangan banjir sehingga diharapkan kemudahan mengurus gantinya.

Yuni, pengungsi lainnya, mengakui belum mengetahui ada tidaknya surat berharga miliknya yang hilang, seperti sertifikat tanah dan ijazah, karena sejak Kamis (8/2) malam belum kembali ke rumah.

"Bahkan, saya saja tidak membawa sandal maupun baju ganti, sehingga berharap mendapatkan bantuan dari Pemkab Demak," ujarnya.

Para pengungsi juga berharap, mendapatkan selimut untuk setiap orang karena yang diterima satu selimut untuk sekeluarga.

Baca juga: Gubernur: BPBD 12 kabupaten dilibatkan dalam penanganan banjir Demak
Baca juga: Pemprov Jateng siapkan jalur alternatif, hindari banjir Demak
Baca juga: Banjir di Kabupaten Demak mulai surut

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024