Cape Canaveral (ANTARA News) - Kendaraan penjelajah Mars dari NASA, Curiosity, tidak dapat menemukan senyawa methana--sebuah gas yang dapat menjadi indikator kuat adanya kehidupan--di atmosfer planet tersebut, demikian peneliti NASA mengungkapkan pada Kamis.

Curiosity mendarat di Mars pada Agustus 2012 dengan misi menemukan jejak adanya senyawa dan kondisi lain yang mendukung kehidupan mikroba di Mars.

Pada beberapa dekade yang lalu para ilmuwan, dengan menggunakan beberapa orbiter Mars dan teleskop dari Bumi, melaporkan adanya gumpalan-gumpalan methana di atmosfer Martian.

Gumpalan gas itu meledak di bawah sinar matahari dan para ilmuwan memperkirakan peristiwa tersebut disebabkan oleh adanya aktivitas biologis atau kejadian geologis.

Para ilmuwan mengatakan bahwa methana di Mars dapat bertahan di atmosfer planet tersebut selama 200 tahun (di Bumi 300 tahun).

Namun penemuan Curiosity, yang dikumpulkan selama delapan bulan, menunjukkan bahwa methana di Mars mungkin telah menghilang hanya dalam beberapa tahun.

Kepala peneliti Laboratorium Jet Propulsion NASA, Christopher Webster, kepada Reuters di Pasadena, California.mengatakan terdapat kemungkinan, meskipun kecil, bahwa tempat-tempat selain di situs pendaratan Curiosity dapat mengandung methana yang lebih besar.

Saat gas methana telepas dari bawah tanah (seperti meledaknya gunung), para ilmuwan percaya bahwa senyawa tersebut akan dengan cepat menyebar melalui atmosfer planet.

Hasil penelitian itu dapat dibaca di jurnal Science pekan ini.

(Uu.G005)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013