Addis Ababa (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Nigeria Yusuf Maitama Tuggar, Kamis (15/2), mengatakan pada Sputnik bahwa dia berencana mengunjungi Moskow pada Maret dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Nigeria dan Rusia sedang mengembangkan kerja sama bilateral di sektor-sektor seperti energi, pertanian, pendidikan dan lainnya. Kedua negara memiliki misi diplomatik di ibu kota masing-masing.

"Sebenarnya, saya mempunyai jadwal perjalanan ke Moskow... saya yakin bulan depan, untuk bertemu dengan Menteri Lavrov," kata menteri tersebut, menambahkan bahwa dia berencana untuk membahas pengembangan kerja sama energi nuklir di Rusia.

Dia juga menambahkan bahwa dia berencana untuk membahas kemajuan kerja sama di bidang energi nuklir di Moskow, karena Nigeria tertarik untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir melalui kemitraan dengan perusahaan nuklir negara Rusia, Rosatom.

"Sangat tertarik. Kami juga berharap Rusia dapat bekerja sama dengan Nigeria dalam menyelesaikan beberapa masalah regional kami," kata Tuggar, menjawab pertanyaan apakah negara tersebut tertarik agar Rosatom membangun pembangkit listrik tenaga nuklir.
Baca juga: Rusia 'senang' dengan restorasi, pengembangan hubungan dengan Afrika

Mengenai potensial kemitraan di bidang lainnya, Nigeria mendukung rencana Rusia untuk menukarkan pembayaran dengan negara-negara Afrika dalam mata uang digital, karena hal tersebut akan berkontribusi pada perdagangan dan pembangunan negara-negara kawasan, kata menteri menggarisbawahi.

"Itu ide yang bagus. Apa pun yang mendukung perdagangan... yang akan membantu perkembangan Nigeria dan negara-negara Afrika adalah sesuatu yang kami dorong," kata menteri ketika ditanya tentang rencana Rusia untuk melakukan pertukaran mata uang digital dengan negara-negara Afrika.

Dia juga menyinggung topik permasalahan di kawasan Afrika Barat, mencatat bahwa Nigeria berharap dapat bekerja sama dengan Rusia untuk menyelesaikannya.
Baca juga: Putin jamin Rusia jadi mitra andalan Afrika untuk pangan dan energi

“Ya, beberapa negara yang mengaku telah meninggalkan ECOWAS (Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat) misalnya, meminta bantuan Rusia. Mereka meminta dukungan Rusia,” kata Tuggar. “Kami berharap ... kami tidak mengatakan bahwa Rusia tidak seharusnya membantu mereka, tetapi Rusia juga harus memperhatikan masalah keamanan tertentu, masalah-masalah tertentu yang berkaitan dengan perdamaian dan ketenangan di wilayah kami,” tambahnya.

“Jadi kami berharap Rusia bekerja sama dengan Nigeria, yang merupakan negara terbesar di Afrika Barat untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Kami prihatin dengan beberapa tawaran yang mereka (Mali, Burkina Faso, Niger) berikan kepada Rusia,” kata Tuggar lagi.

Pada 28 Januari, Burkina Faso, Niger dan Mali mengumumkan penarikan diri mereka dari ECOWAS, menurut komunike bersama mereka.

Baca juga: Lavrov sebut Rusia mitra andalan Afrika

Sumber: Sputnik

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024