Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara menunda pelaksanaan pemilu lanjutan dari Minggu (18/2) menjadi Sabtu (24/2) karena kekurangan logistik pesta demokrasi itu.

"Iya, benar dilakukan penundaan," kata Plt Ketua KPU Jakarta Utara, Abie Maharullah Madugiri di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan penundaan ini berkaitan dengan ketersediaan logistik pemilu untuk 17 tempat pemungutan suara (TPS) yang gagal melakukan pencoblosan pada 14 Februari 2024 karena rusak akibat terendam banjir.

Menurut dia, total ada 4.651 daftar pemilih tetap (DPT) yang tersebar di 17 TPS di dua kelurahan yakni Kelurahan Pegangsaan Dua Kecamatan Kelapa Gading dan Kelurahan Sunter Jaya Kota Kecamatan Tanjung Priok Kota Jakarta Utara

"Kami sedang melakukan koordinasi dengan pimpinan KPU DKI terkait ketersediaan logistik dan pelaksanaan pemilu lanjutan ini," kata dia.

Baca juga: Bawaslu rekomendasikan 18 TPS gelar pemilu lanjutan di Jakut

Sementara itu, untuk rekomendasi Bawaslu DKI Jakarta yang mengusulkan penambahan satu TPS untuk menggelar pemilu lanjutan yakni TPS 27 Pademangan Barat, KPU masih melakukan penelusuran.

"Kami masih menelusuri hal ini, tunggu data resminya saja," kata dia.

Sebelumnya, Bawaslu merekomendasikan 18 TPS untuk menggelar pemilu lanjutan karena gagal dilaksanakan pada Rabu (14/2).

"Ada satu TPS yang menjadi temuan Bawaslu, harus dilakukan pemilu lanjutan yakni TPS 27 di Pademangan Barat," kata anggota Bawaslu Jakarta Utara, Muhammad Shobirin.

Ia mengatakan temuan ini menambah data yang dimiliki KPU yang merilis 17 TPS yang melakukan pemilihan lanjutan karena logistik rusak akibat banjir pada Rabu (14/2).

Baca juga: Polisi terjunkan 250 personel amankan pemilu lanjutan di Jakarta Utara

Sementara itu, untuk temuan di TPS 27 Pademangan Barat ini karena terjadi kekurangan surat suara untuk DPR RI sebanyak 137 lembar sehingga pemilih tidak dapat menggunakan hak pilihnya.

"Jadi, total ada 18 TPS yang akan melakukan pemilu lanjutan," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024