Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bergerak cepat melaksanakan perbaikan darurat titik pada tanggul Sungai Wulan yang jebol sehingga menyebabkan bencana banjir pada Kabupaten Demak dan Kudus, Provinsi Jawa Tengah. 

WIKA berhasil menutup dua titik tanggul yang jebol yang terletak di sisi hilir dan hulu hanya dalam waktu 3 hari, dimulai dari Minggu (11/2) dan selesai pada Rabu (14/2) dengan metode pemasangan jumbo bag serta pemancangan sheet pile baja menggunakan amphibious excavator dengan berkoordinasi aktif dengan Kementerian PUPR serta Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana.

Berkat gerak cepat tersebut, air dari Sungai Wulan tidak lagi mengalir ke perkampungan warga di Desa Ketanjung dan Karanganyar, Demak. Sementara genangan air pada Jalur Pantura berangsur-angsur menurun, sehingga masyarakat kembali dapat melewati jalur tersebut.

Setelah gerak cepat tersebut, kini WIKA berfokus pada penguatan Tanggul Sungai Wulan dengan peninggian dan penebalan pada kedua sisinya. 

Direktur Utama WIKA Agung BW menyampaikan bahwa kemampuan penanggulangan kebocoran tanggul di Demak menjadi salah satu bukti maanfaat kehadiran WIKA yang juga selalu terlibat aktif dalam penanggulangan sejumlah bencana nasional, di mana pada kondisi seperti ini dibutuhkan inisiatif yang segera untuk hadir, mengambil tindakan segera sehingga dampak dari kebocoran tersebut dapat diminimalisir.

“Ini yang menjadi kekuatan WIKA dan juga BUMN Karya lain, dengan pengalaman dan kapasitas yang dimiliki, kami bisa bergerak dengan cepat, mensinergikan sumber daya yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia sehingga dapat bereaksi dengan cepat dan segera mampu melakukan penanganan kerusakan untuk penanggulangan yang dibutuhkan oleh masyarakat,” lanjut Agung BW.

Sebelumnya, WIKA juga menjadi salah satu garda depan untuk membuka akses reruntuhan pada area terdampak likuifaksi di Palu dan Donggala dengan menggunakan sejumlah alat berat yang turut dimobilisasi dari proyek Jalan Tol Balikpapan - Samarinda untuk akses evakuasi sekaligus membuat rekonstruksi area tersebut dapat berjalan dengan segera.

Pada periode awal setelah gempa bumi di Cianjur, WIKA juga langsung menurunkan alat berat berupa excavator dan dump truck untuk membuka akses evakuasi, dan mendirikan klinik modular hanya dalam waktu 5 hari untuk pengobatan warga yang menjadi korban, sehingga dapat tertangani dengan cepat.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024