Jakarta (ANTARA) - Direktur kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Nida Rohmawati mengatakan pemilik, pemimpin, serta pengelola tempat kerja memiliki peran yang penting untuk membudayakan perilaku hidup sehat.

Nida mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, yang menunjukkan bahwa jumlah warga Indonesia dengan usia produktif sebanyak 209 juta dan 68,6 persennya atau 143 juta termasuk dalam angkatan kerja. Pekerja adalah sebuah kelompok yang unik, karena memiliki tempat serta jam kerja, yang berarti ada sebuah pengelolaan oleh komunitas tertentu.

"Dalam rangka melakukan transformasi layanan primer di jajaran kesehatan, salah satunya kita upayakan promotif dan preventif untuk mengurangi pembiayaan kesehatan akibat penyakit katastropik tersebut," kata Nida dalam Webinar Kesehatan Kerja dan Pencanangan Gebyar Pemeriksaan Kesehatan Pekerja yang disiarkan direktorat tersebut di kanal YouTube di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Studi tegaskan bahwa gaya hidup sehat dapat cegah depresi

Penyakit katastropik adalah penyakit yang mengancam nyawa dan membutuhkan biaya pengobatan yang besar serta proses penyembuhan yang lama.

Nida menjelaskan berdasarkan data Global Burden Disease, penyakit terbanyak yang berkaitan dengan tingkat absensi para pekerja, terutama kelompok usia 40-59 tahun, adalah penyakit kardiovaskuler, gangguan muskoskeletal, neoplasma, gangguan ginjal, serta diabetes.

Nida mengatakan pekerja merupakan sasaran yang sangat strategis dalam penyelenggaraan upaya kesehatan pada usia dewasa dan produktif. "Pemberian contoh dari para pemimpin di tempat kerja merupakan salah satu upaya promotif dan preventif," ujarnya.

Contoh yang diberikan para pemimpin, kata Nida, dapat berupa Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, dengan formulanya yang berupa CERDIK, yang dia nilai dapat mencegah dan menekan risiko penyakit katastropik.

"Cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap pokok, rajin berolahraga, diet seimbang, istirahat yang cukup dan kelola stres," katanya.

Upaya lainnya, adalah skrining untuk 14 jenis penyakit, yang telah dibiayai oleh JKN, yang ditargetkan untuk para pekerja itu.

Baca juga: Hidup sehat dan konsumsi suplemen atasi dampak polusi udara pada tubuh

Baca juga: Banyaklah bergerak meski sebagai karyawan yang sibuk, kata dokter


Dia menilai untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045, dibutuhkan masyarakat Indonesia yang sehat dan berdaya saing, termasuk para angkatan kerja yang kompeten, produktif, dan berkualitas.

Oleh karena itu, lanjutnya, perlu lebih banyak upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

"Kita sebetulnya tidak ingin terlalu banyak melakukan upaya kuratif, rehabilitatif, bahkan paliatif yang dinyatakan memang sudah sakit. Kita mencegah, agar masyarakat Indonesia itu tetap sehat," kata Nida.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024